PACITAN - Tangkapan ikan nelayan di Pacitan Jawa Timur mengalami penurunan drastis. Hal itu menyusul musim baratan yang terjadi sejak satu bulan terakhir.
Seperti yang terlihat di Pelabuhan Tamperan, Kelurahan Sidoharjo, Kecamatan Pacitan ini misalnya. Kapal-kapal milik nelayan tampak terparkir di pinggiran dermaga, utamanya nelayan lokal.
Hanya ada beberapa kapal nelayan andon saja dengan kapal besar jenis skoci yang masih nekat beroperasi untuk menangkap ikan, namun hasilnya juga tidak sesuai harapan.
Suyitno (50) nelayan lokal asal Kecamatan Pringkuku mengatakan, sejak terjadi musim baratan hasil tangkapan ikan nelayan menurun hingga 50 persen lebih jika dibandingkan hari biasanya.
"Ya ini timbang nganggur saja, bahkan hasil tangkapan ini hanya cukup untuk dikonsumsi sendiri, tidak sampai dijual, " katanya, Kamis (8/02/24).
Meskipun sepi, namun dirinya nekat mencari ikan pinggiran lantaran itu merupakan mata pencahariannya setiap hari. "Mau tidak mau ya terpaksa, soalnya cuma ini mata pencaharian keluarga saya, " tambahnya.
Sepinya tangkapan ikan oleh nelayan ini pun berdampak terhadap kenaikan harga. Di kios-kios pedagang, sejumlah komoditi ikan mengalami kenaikan harga sebesar Rp 5 ribu perkilogram.
"Ikan tuna yang sebelumnya diharga Rp 20 ribu menjadi Rp 25 ribu, kemudian ikan cakalang dari Rp 15 ribu menjadi Rp 20 ribu, dan ikan banyar teropong yang sebelumnya Rp 17 ribu naik menjadi Rp 22 ribu, " jelas Yulida Husni salah satu pedagang ikan.
Sementara musim baratan yang terjadi di perairan pacitan diprediksi masih terjadi hingga bulan Maret nanti. "Semoga musim barata cepat usai, agar tangkapan dan harga ikan kembali normal, " pungkasnya. (Edwin Adji)
Editor : M Fakhrurrozi