MALANG - Dalam kunjungannya ke Waduk Sutami, Menteri PU Dody Hanggodo memastikan langkah-langkah konkret telah diambil untuk merealisasikan pembangunan PLTS terapung.

Proyek ini diproyeksikan mampu menghasilkan daya listrik hingga 100 megawatt dengan nilai investasi sebesar Rp1,4 triliun.

Dody mengungkapkan bahwa pembangunan PLTS terapung melibatkan kerja sama dengan PLN dan investor asal Taiwan, Si Jago.

Kajian teknis juga telah dilakukan oleh Komisi Keamanan Bendungan bersama konsultan independen untuk memastikan keamanan proyek ini.

"Kita sudah memanggil konsultan jago dari Taiwan, sudah ada rekomendasinya, dan sudah dikaji ulang oleh Komisi Keamanan Bendungan. Kita finalkan, kemudian kita anggarkan baru kita kerjakan. Insyaallah kondisi aman karena safety nomor satu," jelas Dody.

Selain memastikan kelayakan pembangunan PLTS terapung, Dody juga menyoroti pentingnya perawatan terhadap Waduk Sutami yang telah berusia 51 tahun.

Ia mencatat adanya beberapa keretakan pada dinding bendungan dan meminta agar perawatan berkala dilakukan untuk menjaga fungsi bendungan tetap optimal.

"Jadi ini masih kita kerjakan. Cuman karena ini bendungan, proses reviewnya oleh konsultan teknis independen yang mumpuni pun juga perlu waktu. Fungsi utama dari bendungan harus punya swasembada energi," tambahnya.

PLTS terapung dianggap sebagai inovasi untuk mengoptimalkan sumber daya air di Waduk Sutami. Dengan proyek ini, pemerintah berharap dapat memenuhi kebutuhan energi listrik yang lebih besar sekaligus mendorong keberlanjutan lingkungan.

Waduk Sutami yang menjadi tulang punggung irigasi dan penyedia air baku di Jawa Timur kini juga dipersiapkan untuk mendukung energi terbarukan. Pemerintah optimis bahwa langkah ini akan memperkuat kemandirian energi nasional. (Ali Makhrus/Dhelfia Ayu)