Burnout merupakan istilah populer yang menggambarkan kondisi seseorang akibat kelelahan secara fisik, mental, maupun emosional.
Kondisi ini lebih kompleks dari sekadar kehilangan semangat, motivasi, dan kepuasan dalam bekerja.
Penyebab utama seseorang mengalami burnout adalah tekanan atau tuntutan yang berlebih. Burnout berkaitan erat dengan mental, tetapi tidak termasuk ke dalam gangguan mental.
Melansir dari National Library of Medicine, beberapa penelitian menyatakan bahwa burnout hanya sebatas depresi pada pekerjaan.
Gejala burnout yang wajib diketahui antara lain, merasa selalu kelelahan walaupun sudah beristirahat, sulit berkonsentrasi, mengalami masalah fisik, dan perubahan perilaku yang menjadi pemarah.
Gejala ini patut diwaspadai agar terhindar dari burnout. Hal ini tentu saja akan berdampak pada kehidupan yang semakin menurun.
Namun, tidak perlu khawatir jika burnout sudah menyerang. Berikut tips praktis dan cara sederhana untuk mengatasi burnout.
1. Mengelola stres dan meningkatkan kesejahteraan
Cara mengatasi burnout yang pertama adalah mengelola stres dengan baik. Stres yang berlebih akan memengaruhi kinerja sehingga membuat semakin kelelahan.
Untuk mengelola stres dan meningkatkan kesejahteraan, terdapat hal-hal sederhana.yang bisa dilakukan. Ini bisa dimulai dengan mendapatkan tidur yang berkualitas tiap malam.
Ketika tidur, energi fisik dan mental akan pulih kembali sehingga keesokan harinya merasa lebih segar.
Selain itu, perlu memperhatikan hal lainnya, seperti latihan relaksasi, olahraga secara teratur, dan mengonsumsi makanan sehat.
2. Menjaga keseimbangan hidup
Penting sekali menjaga keseimbangan hidup saat kelelahan berlebih menyerang jiwa. Kemampuan untuk menyeimbangkan berbagai aspek sangat diperlukan oleh setiap individu.
Aspek ini meliputi, pekerjaan, keluarga, sosial, dan kesehatan. Jika seseorang mampu untuk menyeimbangkan kehidupannnya, maka kemungkinan terserang burnout cukup kecil.
Hal yang pelu dilakukan dalam menjaga keseimbangan hidup agar terhindar dari burnout yaitu membatasi waktu bekerja.
Dengan demikian, aktivitas lainnya dapat dilakukan untuk mengurangi stres, seperti mengembangkan hobi yang disenangi atau berlibur.
3. Mengubah pola pikir
Mengubah cara pandang terhadap situasi juga dapat mengurangi seorang individu terkena burnout. Dengan mengubahnya, maka dapat mengurangi stress dan meningkatkan kesejahteraan hidup.
Cara yang dapat dilakukan yaitu dengan mencari hal baik dalam hidup. Selain itu, bersyukur atas apa yang dimiliki merupakan hal krusial untuk mengatasi burnout.
4. Mencari dukungan
Support system sangat berguna bagi seorang individu agar merasa lebih baik. Dukungan dalam hal ini, bisa dari orang terdekat atau pihak yang sudah professional.
Dengan menceritakan perasaan pada teman atau orang yang dipercaya, perasaan akan lebih lega. Ini akan membuat tekanan yang dialami sedikit berkurang.
Namun, jika hanya berbicara dengan orang terdekat tidak dapat mengatasi kesulitan, maka perlu untuk berkonsultasi pada bantuan yang lebih professional. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikologi atau psikiater.
5. Mengubah lingkungan kerja
Penyebab utama dari burnout sendiri yaitu dari lingkungan kerja yang penuh dengan tekanan dan toxic. Maka dari itu, untuk mengatasi kelelahan yang berlebihan perlu untuk mengubah lingkungan kerja menjadi lebih sehat.
Beberapa cara ini dapat mengubah lingkungan kerja yang semakin sehat, antara lain fokus terhadap kesejahteraan karyawan meningkatkan komunikasi antara rekan kerja dan mengurangi beban kerja,
Bangun budaya yang lebih positif, latihan kepemimpinan, perhatikan lingkungan fisik, dan melibatkan karyawan dalam pengambilan keputusan, juga bisa diterapkan.
Cara di atas dapat dilakukan untuk mengatasi burnout yang menyerang. Penting untuk diingat bahwa setiap individu memiliki cara yang berbeda untuk mengatasi burnout.
Editor : Khasan Rochmad