BLITAR - Supriyanto warga Desa Slorok, Doko, Kabupaten Blitar, adalah seorang mantan narapidana yang dibebaskan pada 2006, membuktikan bahwa masa lalu tidak menghalangi seseorang untuk sukses. Setelah keluar dari penjara, ia memutuskan untuk kembali berbaur dengan masyarakat dan berusaha menjalani kehidupan baru. Di tengah kebingungannya mencari arah hidup, sebuah kesempatan datang dari tetangganya.
Seorang tetangga mempercayainya untuk memelihara kambing miliknya. Dari situlah usaha Supriyanto sebagai peternak kambing dimulai. Berkat ketekunannya, ia berhasil memelihara kambing dengan baik dan sukses. Keberhasilan tersebut mendorong Supriyanto untuk memutuskan memelihara kambing sendiri dan mulai membudidayakannya.
Tak membutuhkan waktu lama, usaha ternak kambing Supriyanto berkembang pesat. Kini, puluhan ekor kambing menghiasi kandang yang berada di dekat rumahnya. Supriyanto memasarkan ternaknya ke pasar hewan, meski tak jarang pembeli datang langsung ke rumahnya untuk membeli kambing.
Setelah bertahun-tahun menjalani usaha ini, Supriyanto kini mampu meraup keuntungan yang cukup signifikan. Keuntungan yang didapatnya berkisar antara 1 Juta - 7 Juta Rupiah, dengan rata-rata keuntungan mencapai sekitar 3 Juta per bulan. Bahkan, saat musim Hari Raya Idul Adha, keuntungan dapat meningkat tajam karena pesanan kambing kurban yang datang lebih banyak.
Baca Juga : Mantan Napi Tak Jadi Halangan Menjadi Peternak Kambing Sukses Di Blitar
“Awalnya saya memelihara punya tetangga terus saya rasa bisa berhasil, sedikit sedikit saya kumpulkan saya bisa ternak sendiri, untuk harga kambing kisaran 1 Juta sampai 3 Juta, kambing saya sendiri ada 15 ekor, untuk penghasilan kira-kira bisa 3 Juta keatas,” ujar Supriyanto, Peternak Kambing.
Supriyanto kini menjadi salah satu contoh sukses dari sebuah perjuangan keras dan ketekunan dalam meraih impian. Keberhasilannya membuktikan bahwa meskipun seseorang pernah melalui masa sulit, dengan niat yang kuat dan usaha yang maksimal, kesuksesan dapat tercapai.(Qithfirul Aziz)
Editor : JTV Kediri