KEDIRI - Langkanya elpiji 3 Kg di pasaran berdampak pada pedagang mie ayam di Kota Kediri. Sebagian pedagang terpaksa menggunakan anglo atau tungku arang.
Hal itu dilakukan Gatot Eko Sugiartono, penjual Mie ayam Pak Gondrong di Jalan Jaksa Agung Suprapto Kecamatan Mojoroto Kota Kediri.
Gatot mengaku terpaksa menggunakan tungku arang karena sulit mendapatkan elpiji 3 Kg. Sementara dirinya harus terus berjualan demi keluarga.
Gatot mengakui banyak perbedaan antara menggunakan elpiji 3 Kg dengan tungku arang. Salah satunya memasak mie ayam menggunakan elpiji 3 Kg lebih cepat daripada tungku arang.
Baca Juga : Elpiji 3 Kg Langka, Warga Kediri Serbu Pangkalan
"Memasak mie ayam dengan tungku arang sangat tidak efektif karena membutuhkan waktu yang lama. Untuk memasak mie ayam menggunakan arang, memakan waktu hampir satu jam. Sedangkan dengan gas elpiji hanya 5 sampai 10 menit saja," katanya.
Meskipun memakan waktu yang lama, Gatot terpaksa menggunakan tungku arang. Karena ini merupakan satu satunya solusi di tengah sulitnya mendapatkan elpiji 3 Kg. Namun jika masih terjadi kelangkaan, Gatot mengaku tidak akan berjualan.
"Kalau memang elpiji 3 Kilogram masih sulit didapatkan, maka terpaksa saya tidak jualan. Tapi semoga saja tidak," ungkapnya.
Baca Juga : Agar Tepat Sasaran, Pertamina Lakukan Pendataan Pembeli Elpiji 3 Kilogram
Gatot menambahkan, jika dalam kondisi ramai pembeli, dirinya membutuhkan 2 tabung elpiji 3 Kg. Sedangkan jika menggunakan anglo, biaya akan semakin bertambah, karena harus membeli arang dan minyak tanah.
Gatot berharap ada solusi buat para pedagang seperti dirinya, sehingga bisa tetap jualan tanpa memikirkan harus mencari atau antri gas elpiji. (Beny Kurniawan)
Editor : M Fakhrurrozi