BANYUWANGI - Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, melakukan kunjungan kerja ke lokasi usaha milik PT Sinergi Gula Nusantara (PT SGN) di Jawa Timur yakni Kebun Tebu Jolondoro, Banyuwangi, Senin (23/6/2025).
Kunjungan Wapres Gibran dalam rangka memperkuat program Swasembada Gula Nasional serta mendukung ketahanan energi. Selain jtu, untuk penguatan ekonomi lokal berbasis agribisnis.
Dalam kunjungannya, Wapres didampingi Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman. Kedatangan Wapres disambut Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Denaldy Mulino Mauna, Direktur Utama PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), Mahmudi, dan Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani serta perwakilan Forkopimda Jatim, Himbara, para Petani mitra, Agripreneur Tebu dan Planters PT SGN.
“Dari Pemerintah pasti komit untuk membantu para Petani. Targetnya tahun depan insya Allah hasilnya bisa seperti beras, harganya baik, dan swasembada pangan ini benar-benar menjadi fokus utama kita," ujar Gibran Rakabuming Raka, disela-sela menyapa para Petani di Saung Manis Kebun Jolondoro PT SGN, Banyuwangi.
Gibran menambahkan, masukan dari petani akan disampaikan ke Presiden Prabowo Subianto.
“Kita usahakan yang terbaik untuk Bapak Ibu semua, di setiap Ratas pasti selalu disampaikan kepada Pak Presiden, masukan-masukannya akan segera kami tindak lanjuti," tambahnya.
Sementara itu, Mahmudi, Direktur Utama PT SGN mengatakan produktivitas di Kebun Banyuwangi Raya ini meningkat signifikan.
“Hari ini kita berada di Kebun Banyuwangi Raya yang luasnya 11.000 dari PT SGN, kemudian dari Petani 1.300, jadi total 12.367 hektar, dan pada saat ini kita sedang berada berada di salah satu titik yang produktivitasnya 130 ton/ha, insya Allah ini dua kali lipat dari rata-rata produktivitas yang secara nasional itu 70," ujar Mahmudi, Direktur Utama PT SGN di tengah kunjungan Wapres RI di Kebun Jolondoro PT SGN, Banyuwangi.
Mahmudi optimis swasembada gula akan tercapai di tahun 2027.
“Tahun 2027 kita membutuhkan kurang lebih produktivitas tebunya di angka 80 ton/ha, yang artinya achievable Pak Wapres, karena posisi kita saat ini di 11.000 saja sudah tercapai 83, jadi di tahun 2027 seandainya kita sudah di 80 ton/ha Insya Allah kita sudah tercapai Pak Wapres, untuk swasembada gula konsumsinya," tambahnya.
Kebun Jolondoro mencatat lonjakan produktivitas tebu mulai dari tahun 2023 sejumlah 69 ton/ha sampai dengan tahun 2024 menjadi 97 ton/ha. Dan target capaian pada tahun 2025 sejumlah 114 ton/ha. Dengan sebaran produktivitas lahan kurang dari 100 ton/hektar seluas 208 hektar, antara 100 ton/hektar hingga 120 ton/hektar seluas 506,93 hektar, dan antara 120 ton/hektar hingga 150 ton/hektar seluas 87,96 hektar.
Adapun lahan produksi tebu PT SGN di Banyuwangi mencapai 2.265 hektar, dengan Kebun Jolondoro menyumbang 35,5% dari total. Dukungan bahan baku tebu (BBT) untuk PG Glenmore, Banyuwangi juga berasal dari kebun di Jember seluas sekitar 3.000 hektar.
“Tentu harapannya adalah kita bekerja sama, berkolaborasi, dan alhamdulillah sampai hari ini kita melihat luar biasa dukungan dari Pemerintah mulai dari Presiden, Pak Menteri dan semuanya, sehingga tadi, Perwujudan kita untuk Swasembada Gula Kristal Putih, Industri Gula Nasional itu bisa jauh lebih cepat daripada apa yang kita perkirakan," ujar Denaldy Mulino Mauna, Dirut PTPN III (Persero).
Di lahan seluas 802,89 hektar, PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) menggelar panen raya tebu sekaligus Tanam Perdana Masa Tanam 2025/2026 bersama Wakil Presiden RI Gibran yang juga turut menyapa secara daring Petani tebu dari seluruh Indonesia.
Pada momen tersebut juga secara simbolis diserahkan fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) melalui Platform Ekosistem Tebu Rakyat (ETERA) PT SGN, Bantuan Benih Tebu, serta penyerahan bantuan berupa pompa air kebun beserta kelengkapannya melalui Program Irigasi Manis (Irmas) PT SGN kepada Petani.
Dimana hal tersebut merupakan perwujudan dari program sinergis PT SGN dengan Petani tebu, ditunjang dengan adanya digitalisasi perkebunan yang semakin terkinikan, program Latihan dan Kunjungan (LAKU) lapangan berkala, serta kehadiran dari Agripreneur Muda Tebu PT SGN, dalam rangka pendampingan Petani mitra secara konsisten dan berkesinambungan, guna mendukung akselerasi program pemerintah untuk Swasembada Gula dan Ketahanan Energi.
“Dengan dukungan program-program ini kedepannya, sehingga komunikasi antara kami sebagai inti dengan plasma, insya Allah kemitraan kami akan semakin baik” ujar Mahmudi, Dirut PT SGN.
Pabrik Gula Glenmore PT SGN, Banyuwangi, menerapkan kemitraan dengan melibatkan mitra Petani tebu untuk menggiling kira-kira 10% dari total BBT yang digiling. Proporsi suplai petani rakyat terus meningkat yakni pada tahun 2023 sejumlah 9,9%, di tahun 2024 sejumlah 10,6%, dan tahun 2025 diperkirakan mencapai 12%. Total lahan mitra Petani di Banyuwangi dan Jember seluas 1.307,48 ha, dengan volume tebu ± 95.000 ton dan produktivitas 72,7 ton/ha.
Kunjungan kerja Wakil Presiden RI ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam meneguhkan pencapaian swasembada gula dan ketahanan energi melalui penguatan hilirisasi tebu, pemberdayaan petani, serta pengembangan ekosistem agribisnis lokal. (*)
Editor : M Fakhrurrozi