LUMAJANG - Baru dibangun pada November 2020 dan bisa digunakan pada Agustus 2021, Jembatan Kali Regoyo kini hancur diterjang lahar Gunung Semeru pada Jumat (7/7/2023) lalu. Padahal warga sekitar yang sebelumnya terisolir sudah puluhan tahun menantikan kehadiran jembatan tersebut.
Jembatan Kali Regoyo membentang sepanjang 150 meter di atas sungai aliran lahar Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang. Jembatan tersebut sangat strategis karena menjadi akses tunggal warga Kajang Kosong dan Blok Jubung di Dusun Bondeli Selatan, Desa Sumberwuluh. Wilayah tersebut berada di seberang daerah aliran lahar Gunung Semeru.
Erik, warga setempat, mengatakan bahwa ada banyak warga yang saat ini akhirnya terisolir. "Ada banyak di sana. Tidak bisa (keluar)," kata Erik.
Karena banjir lahar ini, sekitar 100 warga yang tinggal di lokasi terdampak dilaporkan mengungsi ke titik aman.
Baca Juga : Nekat Seberangi Aliran Lahar Semeru, Warga Desa Jugosari Terpaksa Bertaruh Nyawa
“Banjir ini kemungkinan akan bertambah. Cuaca sangat buruk. Banyak desa terdampak kalau tanggul ini jebol. Habis semua. Semua warga sudah mengungsi ke utara," ucap Muhammad Yasin, salah satu warga. Banjir lahar terjadi setelah kawasan puncak Semeru diguyur hujan lebat. (Yongki Nugroho)
Editor : Sofyan Hendra