TUBAN - Kepala Desa Binangun, Kecamatan Singgahan, Tuban, Muhammad Munja, dipanggil oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Tuban untuk diperiksa terkait video viral yang menunjukkan dirinya mengajak mendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati Tuban, Lindra-Joko, dalam Pilkada Serentak 2024.

Video berdurasi 60 detik yang beredar luas di media sosial menunjukkan Munja secara terang-terangan memberikan dukungan politik kepada pasangan calon tersebut.

Setelah diperiksa, Munja mengakui bahwa ia adalah orang dalam video tersebut. Namun, ia menyatakan bahwa pernyataan dukungannya tersebut keluar begitu saja dan tidak dimaksudkan untuk siapa pun, serta ia dalam kondisi mabuk akibat minuman tuak saat itu.

"Saya menyadari bahwa ini adalah kesalahan dan keteledoran saya. Saya tidak sadar saat mengucapkan itu, dan saya akan mengikuti aturan yang ada," ujar Munja.

Baca Juga :   Desak Bawaslu Jember Bertindak Tegas, Massa AMP2L Geruduk Kantor hingga Robohkan Gerbang

Bawaslu Tuban juga telah memanggil dan mengklarifikasi enam orang yang terkait dengan kasus ini, termasuk pelapor, dua saksi, camat Singgahan, pengunggah dan perekam video, serta Kepala Desa Binangun sendiri.

Proses klarifikasi ini dilakukan setelah Bawaslu mengindikasikan adanya dugaan pelanggaran netralitas dalam Pilkada Serentak 2024.

Mochamad Sudarsono, Komisioner Bawaslu Tuban, menyampaikan bahwa pihaknya masih mengkaji secara menyeluruh hasil klarifikasi dari enam orang yang telah dipanggil.

Baca Juga :   KPU Siap Gelar Debat Publik Kedua Pilkada Bojonegoro pada 13 November 2024

"Kami masih harus melakukan kajian mendalam terkait materi dalam video dan hasil klarifikasi yang telah dilakukan," ujar Sudarsono.

Sebelumnya, video viral tersebut menjadi perbincangan luas di media sosial, yang mengundang perhatian banyak pihak terkait potensi pelanggaran kode etik dan netralitas dalam Pilkada. (Dziky Muhamad/Khusni Mubarok/Dhelfia Ayu)