KEDIRI - Menyambut perayaan Tahun Baru Imlek 2025, warga Klenteng Tjoe Hwie Kiong Kota Kediri menggelar tradisi suci dengan memindahkan dan membersihkan puluhan patung dewa-dewi yang ada di klenteng tersebut. Ritual ini dilakukan dengan tujuan untuk membersihkan patung satu per satu, yang merupakan simbol penghormatan kepada leluhur dan sebagai cermin bagi umat untuk membersihkan hati.
Menurut kepercayaan Tionghoa, pembersihan patung dewa-dewi ini bukan hanya sekadar ritual, namun juga menjadi sarana untuk merenung dan menjaga kebersihan hati umat. Proses pemindahan patung ini berlangsung dengan penuh khidmat, dan sekitar 50 patung dewa-dewi disucikan di 17 altar yang ada di klenteng tersebut.
Patung tertua yang disucikan adalah Patung Makco Tian Shang Sheng Mu atau Tian Shang Sheng Bo, yang diyakini sebagai patung pertama atau "tuan rumah" dari semua patung di klenteng tersebut. Patung ini diperkirakan sudah ada sejak berdirinya Klenteng Tjoe Hwie Kiong pada tahun 1817 Masehi, yang kini tercatat sebagai Cagar Budaya.
Ketua Yayasan Tridarma Tjoe Hwie Kiong, Prayitno Sutikno, menyampaikan bahwa dalam perayaan Imlek kali ini, warga Tionghoa Kediri mengangkat tema "Menjaga Keharmonisan dan Kebersamaan". Selain itu, mereka juga berharap agar ekonomi semakin membaik pada Tahun Baru Imlek ini.
Baca Juga : Jelang Imlek 2025, Puluhan Patung Dewa Dewi di Klenteng Tjoe Hwie Kiong Kediri Disucikan
“Jadi kita tanggal 24 bulan 12 imlek, kita merayakan sembahyang, menghantarkan dewa dewi naik ke langit, setelah itu kita baru bersih bersih di altar serta di rumpang rumpang dari para dewa dewi, jadi setahun sekali kita bersih bersih klenteng,” kata Prayitno.
Perayaan Imlek di Klenteng Tjoe Hwie Kiong Kota Kediri selalu menjadi momen penting bagi komunitas Tionghoa, tidak hanya sebagai waktu untuk beribadah, tetapi juga sebagai ajang untuk mempererat hubungan sosial dan menjaga keharmonisan antar sesama.
"Kami berharap agar tahun ini membawa kebahagiaan, kedamaian, dan keberkahan bagi seluruh warga. Kami juga berharap ekonomi semakin membaik," harapnya. (Beny Kurniawan)
Editor : JTV Kediri