KEDIRI - Hujan deras yang mengguyur wilayah Desa Sepawon, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri, mengakibatkan jalan utama desa tersebut terputus sepanjang 10 meter. Kejadian ini memaksa warga untuk menggunakan jalur alternatif melalui persawahan dan perkebunan karet yang cukup ekstrem untuk menuju desa tetangga.
Hujan deras yang berlangsung selama tiga jam, dari pukul 14.30 WIB hingga sekitar pukul 17.00 WIB, menyebabkan tanah di bawah jalan tergerus oleh arus air, sehingga akses jalan ambrol dan terputus. Abdurrahman, salah satu warga setempat, menjelaskan bahwa jalan tersebut merupakan jalur utama yang menghubungkan Desa Sepawon dengan Desa Trisulo, Kecamatan Plosoklaten.
“Lokasi ini memang bukan jalur sungai, namun sering dilalui aliran air lahar dari Gunung Kelud, terutama saat hujan deras, jadi yang digerus itu tanah biasa sedikit-sedikit akhirnya terputus” ujar Abdurrahman, Warga Setempat.
Baca Juga : Banjir dan Longsor Putuskan Akses Jalan di Bondowoso, Warga Terpaksa Gunakan Jalur Alternatif
Seorang pelajar pengguna jalan, Maya Rohmawati, mengungkapkan kesulitan yang dialami dalam melintasi jalur alternatif yang cukup berbahaya tersebut. Kami harus ekstra hati-hati melalui jalan perkebunan dan persawahan karena kondisinya cukup ekstrem.
“Jalan menjadi susah karena harus melewati jalanan yang kurang layak, biasanya kalau sekolah 10Km dikarenakan memutar menjadi 13 KM, harapannya semoga Pemerintah segera membenahi aksen jalan agar aktivitas warga tidak terhambat,” ungkap Maya Rohmawati, Pengguna Jalan.
Menanggapi peristiwa ini, Kepala BPBD Kabupaten Kediri, Stefanus Djoko Sukrisno, mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas PUPR untuk segera melakukan penanganan darurat agar jalan dapat digunakan kembali.
“Kemarin kita langsung melakukan penanganan darurat dengan membuat jalan alternatif dengan melewati kebun PTPN yang hanya bisa dilalui roda dua dan roda empat skala terbatas, untuk pembangunan jalan permanen, Pemkab Kediri akan berkoordinasi dengan PTPN Ngrangkah Sepawon, karena wilayah tersebut merupakan bagian dari perkebunan milik perusahaan negara tersebut,” ujar Stefanus Djoko Sukrisno, Ketua BPBD Kabupaten Kediri.
Rencananya pihak BPBD bersama instansi terkait, termasuk Pemerintah Desa Sepawon, Desa Wonorejo, Kecamatan, dan PTPN, akan menggelar rapat koordinasi untuk membahas langkah-langkah penanganan lebih lanjut terhadap jalan yang ambrol tersebut. (M. Zainurofi)
Editor : JTV Kediri