Menu
Pencarian

Jaga Indepedensi Jurnalis di Tahun Politik, IJTI Korda Surabaya Gelar Seminar Jurnalistik

Portaljtv.com - Senin, 23 Oktober 2023 09:56
Jaga Indepedensi Jurnalis di Tahun Politik, IJTI Korda Surabaya Gelar Seminar Jurnalistik
IJTI Korda Surabaya gelar seminar jurnalistik bertema

KABUPATEN MOJOKERTO - Menjelang Pemilihan Presiden, Pemilihan Legislatif, dan Pemilihan Kepala Daerah tahun 2024 mendatang. Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Korda Surabaya menggelar seminar jurnalistik bertema "Menjaga Indepedensi Jurnalis Televisi di Tahun Politik" di Klurak Eco Park, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Sabtu (21/10/2023).

Seminar menghadirkan tiga narasumber yakni Immanuel Yosua Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa timur, Achmad Warits Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Timur dan Achmad Wilyanto, Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Jawa Timur.

Lukman Rozak, Ketua IJTI Korda Surabaya dalam sambutannya, menyampaikan tujuan seminar jurnalistik ini agar jurnalis mengedepankan kode etik jelang tahun politik.

"Sebentar lagi kita menghadapi tahun politik, dengan adanya seminar ini, Kita ingin jurnalis yang dilapangan mengedepankan kode etik jurnalistik," kata Lukman Rozak.

Baca Juga :   Tolak RUU Penyiaran, Puluhan Jurnalis di Jember Jalan Mundur

Lukman menambahkan, fenomena menjelang tahun politik yang sering kita temui adalah adanya jurnalis rilis, jurnalis yang menjadi tim sukses, serta jurnalis yang terjun dalam politik.

"Dengan adanya seminar ini, mari kita manfaatkan bersama-sama mencari rule of gamenya, bagaimana melakukan liputan di tahun politik," tambahnya.

Sementara itu, Achmad Wilyanto Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Jawa Timur, Jurnalis Televisi bukan hanya meliput di lapangan, Tapi juga harus cover both side dan menulis fakta bukan opini.

Baca Juga :   Jaga Indepedensi Jurnalis di Tahun Politik, IJTI Korda Surabaya Gelar Seminar Jurnalistik

“Seorang jurnalis harus memberikan karya jurnalistik yang benar-benar memberikan solusi terhadap permasalahan yang kita liput. Hal tersebut yang saat ini kita gaungkan di mana-mana salah satunya di Kediri dengan menguji kompetensi jurnalis televisi di Kediri," paparnya.

Achmad Wilyanto menjelaskan, jurnalis tidak sekedar memproduksi karya jurnalistik yang standar atau sesuai dengan kode etik jurnalistik tetapi harus ada pesan-pesan didalamnya.

“Jurnalis harus memberikan solusi yang bisa disampaikan kepada publik. Sehingga publik tidak sekedar menerima informasi tetapi mendapat solusi dari permasalahan yang tersampaikan ke publik," tambahnya.

Sementara itu, Immanuel Yosua Ketua KPID Jawa Timur optimis terhadap jurnalis yang tergabung dalam IJTI Korda Surabaya bisa menjaga Indepedensi serta kode etik saat liputan di lapangan.

"Saya percaya dengan rekan-rekan jurnalis di IJTI Korda Surabaya bisa menjaga indepensi. Namun, kita juga harus saling mengingatkan, jika ada kawan-kawan jurnalis yang 'terpeleset' dalam pemberitaan," ujarnya.

Achmad mencontohkan pada pemilu tahun 2019 lalu tidak ada pelanggaran. Meski begitu, pihaknya  mendorong lembaga penyiaran, tentunya jurnalis televisi di lapangan bisa menjadi verifikator bagi masyarakat.

“Kami berharap semua media Jawa Timur mempunyai cek fakta, karena itu yang paling dibutuhkan. Hal ini dikarenakan hingga saat ini media televisi masih menjadi informasi rujukan masyarakat. Tetapi juga harus dikuatkan di media sosialnya, karena sebagai titik pembanding dengan media sosial yang tidak terverifikasi," imbuhnya.

Di tahun politik, lanjut Achmad, dirinya mengajak teman-teman jurnalis optimal dalam liputan dan menyajikan berita akurat agar bisa menyaingi media sosial yang tidak terverikasi.

Hal senada juga dikatakan, Achmad Warits Ketua Bawaslu Jatim. Bahkan, Achmad Warits menaruh harapan besar bagi Jurnalis khususnya televisi untuk menjaga indepedensinya.

"Kehadiran Jurnalis televisi sangat penting, karena informasinya masih banyak diakses oleh semua pihak," Katanya.

Hingga saat ini, menurutnya, masih belum ada pelanggaran yang dilakukan Jurnalis televisi atau media televisi. Sedangkan untuk tahapan kampanye di televisi, nantinya ditentukan bersama oleh KPU, Bawaslu, dan peserta pemilu.

"Ada potensi pelanggaran di media, yang dilakukan oleh pihak tertentu untuk berpolitik. Namun harapan kami, media tetap netral," tambahnya.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur (Kominfo) Jawa Timur, Sherlita Ratna Dewi Agustin sangat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan IJTI Korda Surabaya. Karena pada tahun 2024 mendatang, ada pesta besar di Indonesia dan Jawa Timur yakni Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).

"Tentunya semua masyarakat di indonesia dan Jawa Timur bisa menikmati pesta demokrasi berjalan baik, lancar, dan aman," ujarnya.

Pers dalam hal ini khususnya Jurnalis Televisi, menurutnya, menjadi salah satu bagian penting upaya menjaga ekosistem selama masa pesta demokrasi bisa disiapkan dari sekarang sehingga bisa berjalan baik dan lancar.

"Kami sangat apresiasi yang telah dilakukan kawan-kawan IJTI Korda Surabaya. Saya berharap kegiatan ini bukan yang pertama, tapi akan ada lagi langkah berikutnya, untuk mempersiapkan bukan hanya dari segi jurnalis, tapi juga dari media dan pemberitaannya," pungkasnya.

Seminar jurnalistik yang digelar IJTI Korda Surabaya ini didukung Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Polda Jawa Timur, PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo), Bank Jatim dan PT. Metatu Nusantara Jaya.(Bagus Setiawan)

Editor : M Fakhrurrozi





Berita Lain