SURABAYA - Aksi unjuk rasa dilakukan puluhan driver Gojek di Jalan Ngagel, Wonokromo, Surabaya, pada Kamis, 26 September 2024.
Aksi demonstrasi ini digelar oleh para driver Gojek untuk menuntut pengembalian hak-hak mereka sebagai mitra kerja, yang dianggap semakin terbatas akibat kebijakan terbaru dari pihak Gojek.
Menurut Maudi Febianto (48), salah satu driver yang turut serta dalam aksi ini, ada tiga tuntutan utama yang mereka sampaikan.
"Pertama, kami menuntut pengembalian hak-hak kami yang sudah ada sebelumnya. Kedua, kami meminta agar tata tertib dikembalikan ke aturan awal, dan yang ketiga, kami meminta perbaikan rute," ungkap Maudi.
Baca Juga : Ratusan Massa Geruduk Pendopo Ronggo Hadinegoro, Suarakan Tuntutan Bersihkan Blitar
Maudi menjelaskan bahwa perubahan kebijakan ini sangat memberatkan para driver, terutama terkait dengan fitur "Hemat" yang membatasi jarak penjemputan dan menyebabkan penghasilan mereka menurun drastis.
"Dulu, dengan penghasilan 300 ribu sehari, biaya bensin hanya 100 ribu, jadi masih bisa bawa pulang 200 ribu. Sekarang, bensin bisa habis 200 ribu, dan kami cuma bawa pulang 100 ribu. Itu belum termasuk biaya makan dan kebutuhan lainnya," tambahnya.
Bagas (55), salah satu driver yang juga turut serta dalam aksi ini, juga mengeluhkan hal yang sama. Menurutnya, kebijakan suspensi yang diterapkan oleh Gojek kepada driver yang menolak orderan sangat tidak adil.
Baca Juga : Protes Pabrik Cemari Sungai, Warga Beji Pasuruan Blokir Jalan Raya
"Kami ini mitra, bukan karyawan. Mitra itu harusnya ada kerja sama, bukan saling memberatkan. Kalau tidak mengambil orderan, kami disuspensi 30 menit, itu sangat memberatkan," ujarnya.
Aksi demo ini rencananya akan terus berlangsung hingga ada keputusan yang memihak pada para driver. Aparat terkait telah dikerahkan untuk menjaga keamanan selama berlangsungnya aksi ini.
Editor : A.M Azany