SURABAYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar fit and proper test dalam rangka pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPT) di Ruang Sidang Wali Kota, Balai Kota Surabaya, Senin (1/12/2025).
Seleksi dilakukan dengan mekanisme manajemen talenta. Salah satu peserta adalah Kepala Bidang Bangunan Gedung Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP) Kota Surabaya, Iman Kristian untuk posisi Kepala DPRKPP Surabaya.
Dalam paparannya, Iman mengajukan proposal bertajuk "Transformasi Kinerja DPRKPP dalam Mewujudkan Tata Kelola Hunian, Ruang dan Aset Perkotaan yang Humanis, Inklusif, dan Berkelanjutan Menuju Surabaya sebagai Kota Dunia".
Iman membuka presentasinya dengan menegaskan komitmen kuatnya terhadap transformasi tata kelola perkotaan.
"Saya hadir dengan membawa komitmen untuk memberikan kontribusi terbaik bagi DPRKPP, Kota Surabaya, melalui tata kelola yang profesional, inovatif, dan berintegritas," ujar Iman.
Ia menekankan bahwa Surabaya menghadapi tantangan besar sebagai kota berpenduduk tiga juta jiwa dengan kepadatan lebih dari 8.000 jiwa per kilometer persegi.
Kondisi tersebut menuntut penyediaan ruang, infrastruktur, dan hunian yang inklusif.
"Pertumbuhan penduduk menuntut penyediaan ruang, infrastruktur, dan perumahan layak huni untuk membahagiakan warga," kata Iman.
Dari seluruh gagasan yang disampaikan, inovasi paling strategis yang menjadi perhatian para panelis adalah rencana pengembangan Urban Spatial Dashboard melalui teknologi Digital Twin.
Program ini menjadi bagian dari platform besar bernama Surabaya Integrated Urban Planning Enhousing Command Center.
Iman menjelaskan bahwa konsep ini berfungsi sebagai pusat kendali terpadu untuk tata ruang, hunian, gedung, dan perizinan.
"Ini merupakan platform komando terpadu yang mendorong DPRKPP menuju governance by integration," paparnya.
Menurutnya, Digital Twin sangat relevan bagi Surabaya karena kota ini sudah memiliki peta LiDAR (Light Detection and Ranging), namun pemanfaatannya masih terbatas.
"Di saat ini kota Surabaya sudah memiliki peta lidar namun saat ini masih belum dioptimalkan pemanfaatannya," ujarnya.
Melalui Digital Twin, Iman menuturkan bahwa Surabaya dapat melakukan simulasi pembangunan kota secara real time.
"Di digital twin ini kita akan mencoba mengintegrasikan dengan skema yang sudah diatur oleh Perpres 79/2024, terkait pengelolaan, perolehan, peningkatan nilai kawasan," jelasnya.
Iman juga menegaskan bahwa Digital Twin bukan sekadar visualisasi, tetapi alat penting untuk pengambilan keputusan presisi.
"Digital twin akan membantu mengukur nilai tambah kawasan, memilih infrastruktur yang paling efektif, pendanaan infrastruktur tanpa membebani APBD, kemudian transparansi dan akuntabilitas," tegasnya.
Dengan integrasi ini, Iman optimistis penerapan Digital Twin akan memperkuat skema Peningkatan, Pengelolaan, dan Peningkatan Nilai Kawasan (P3NK).
"Di sini penerapan digital twin akan memperkuat P3NK, yaitu menghitung nilai kawasan, membiayai infrastruktur, dan mendukung inovasi kota," imbuhnya.
Iman juga mencontohkan inovasi yang telah hadir di Surabaya, yakni mechanical vertical parking di Mayapada Hospital Surabaya. Ia menilai teknologi ini potensial diintegrasikan ke dalam Digital Twin.
"Inovasi mechanical vertical parking ini menunjukkan bagaimana keterbatasan lahan dapat diatasi melalui pemanfaatan ruang vertikal yang modern," sebutnya.
Menurutnya, jika sistem parkir vertikal ini tersambung ke Digital Twin, maka operasional parkir, dampak lalu lintas, dan efisiensi kawasan dapat dimonitor real time, serta dihitung nilai tambahnya secara presisi.
Menurutnya, nilai tambah kawasan tersebut, akan menjadi basis skema P3NK sehingga kontribusi swasta terhadap kualitas ruang kota semakin terukur.
"Nilai tambah kawasan inilah yang menjadi dasar skema P3NK sesuai Perpres, sehingga investasi swasta juga memberi kontribusi nyata bagi peningkatan kualitas ruang kota," tuturnya.
Secara keseluruhan, Iman menegaskan bahwa seluruh strategi ini selaras dengan visi Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, untuk membawa kota menuju level global.
"Bangun kotanya, bahagiakan warganya," tegasnya.
Untuk itu, Iman juga menyampaikan harapannya agar gagasan ini memberi manfaat luas bagi pembangunan di Kota Pahlawan.
"Besar harapan saya untuk dapat memberikan manfaat, nilai tambah, serta kontribusi nyata bagi Pemkot Surabaya dan seluruh warga kota kita tercinta," pungkasnya. (*)
Editor : M Fakhrurrozi




















