Umat Tionghoa melaksanakan tradisi Cap Go Meh setiap hari ke-15 setelah Tahun Baru Imlek berlangsung.
Jika merujuk pada ketetapan kalender dari pemerintah RI, maka Cap Go Meh tahun ini jatuh pada Rabu, 12 Februari 2025.
Berdasarkan kalender Lunar Tionghoa, Cap Go Meh menjadi puncak perayaan Tahun Imlek yang selalu dimeriahkan dengan berbagai macam tradisi dan festival.
Lalu bagaimana filosofi nama Cap Go Meh dan sejarah lahirnya tradisi tersebut?
Baca Juga : Mengenal Tradisi dan Budaya Tionghoa dalam Merayakan Cap Go Meh
Filosofi Nama Cap Go Meh
Mengutip ANTARA, istilah Cap Go Meh berasal dari bahasa Hokkien, “Cap Go Meh” yang bermakna “malam ke-15” yang merujuk pada bulan purnama pertama di tahun baru.
Melansir dari China Highlights, festival Cap Go Meh dikenal dengan beberapa sebutan, yaitu Yuan Xiao Jie atau Shang Yuan Jie. Kedua nama ini cukup populer jika diterjemahkan dari bahasa Mandarin, yang berarti Festival Lentera.
Baca Juga : Jelang Imlek, Klenteng Kwan Sing Bio Tuban Mulai Bersolek
Tradisi yang berasal dari Tiongkok kuno ini menjadi simbol kebersamaan, harapan, dan doa untuk tahun yang lebih baik. Oleh karena itu, Cap Go Meh selalu dirayakan dengan meriah oleh umat Tionghoa.
Sejarah Tradisi Cap Go Meh
Melansir berbagai sumber, sejarah Cap Go Meh memiliki berbagai versi. Dalam versi cerita rakyat, kala itu pada masa Dinasti Tung Zhuo pada tahun 770-256 SM para petani akan memasang lampion untuk mengusir hama dan binatang yang merusak tanaman.
Baca Juga : Sambut Imlek 2025, Klenteng Tjoe Tik Kiong Tulungagung Mulai Bersolek
Selain itu, para petani juga membunyikan alat-alat sebagai iringan tarian barongsai dan melakukan arak-arakan sebagai bentuk tradisi tolak bala.
Seiring berjalannya waktu, tradisi tersebut tetap dipertahankan hingga kita, bahkan telah menyebar ke seluruh dunia bersama masyarakat Tionghoa yang merantau.
Sedangkan versi lain menyebutkan, asal-usul Cap Go Meh merupakan bentuk perlawanan terhadap monster Naga bernama Nian yang kerap kali menyerang desa-desa di setiap tahun baru.
Baca Juga : Tradisi Kimsin Jelang Tahun Baru Imlek 2574
Sebagai cara untuk mengusir naga tersebut, penduduk desa menyalakan kembang api, menggantung lampion merah, dan bermain tarian barongsai untuk mengusir roh jahat. Akhirnya tradisi tersebut masih dijaga hingga saat ini dalam perayaan Cap Go Meh.
Perbedaan versi sejarah dan budaya setiap negara membuat perayaan Cap Go Meh memiliki berbagai tradisi khas yang menarik. Berikut beberapa tradisi unik Cap Go Meh di berbagai kota di Indonesia
1. Ritual Tatung, Singkawang
Baca Juga : Klenteng Hok Swie Bio “Mempercantik Diri “ Sambut Tahun Baru Imlek 2574
Tradisi Tatung menjadi ciri khas masyarakat Singkawang dalam merayakan Cap Go Meh. Pada tradisi ini terdapat ritual ekstrem yang bertujuan untuk memperlihatkan pada roh jahat bahwa manusia juga memiliki kekuatan yang tidak bisa diremehkan.
Peserta tradisi ini akan dirasuki roh leluhur atau dewa kemudian melakukan atraksi ekstrem seperti berjalan diatas bara api atau melukai tubuh tanpa rasa sakit. Kini, ritual ini menjadi daya tarik wisatawan untuk menyaksikannya secara langsung.
2. Tradisi Ci Suak, Semarang
Tradisi Ci Suak menjadi tradisi khas dari Klenteng Sam Poo Kong, Semarang. Tradisi ini berupa pembakaran perahu dan orang-orang kertas sebagai simbol pembersihan energi negatif sekaligus penolok bala. Tradisi ini juga telah menjadi daya tari wisatawan yang ingin menyaksikannya secara langsung.
3. Pesta Kuliner khas Cap Go Meh
Di berbagai kota di Indonesia, banyak yang mengadakan festival kuliner sebagai bentuk memeriahkan perayaan Cap Go Meh. Salah satu kuliner khas dari perayaan ini adalah lontong Cap Go Meh yang legendaris.
Lontong Cap Go Meh terdiri dari lontong, opor ayam, sambel goreng ati, telur, dan kerupuk udang sebagai pelengkap. Lontong Cap Go Meh merupakan bentuk akulturasi budaya Tionghoa dan kuliner Nusantara.
Selain itu, ada pula makanan khas bernama tangyuan. Tang Yuan merupakan bola-bola ketan yang memiliki isian berupa wijen hitam atau pasta kacang merah yang diolah dengan cara direbus, dikukus, atau digoreng.
4. Pertunjukan Barongsai
Tarian Barongsai merupakan bagian yang wajib dalam perayaan Cap Go Meh. Hampir di seluruh kota di Indonesia menampilkan tarian ini dalam perayaan Cap Go Meh. Tidak hanya sekedar tarian, Barongsai dipercaya dapat membawa keberuntungan.
Tarian Barongsai ini dapat dengan mudah ditemui di pusat-pusat perayaan, kelenteng, hingga pusat perbelanjaan seperti mall.
Nah, itulah tadi sekilas sejarah dan tradisi unik perayaan Cap Go Meh di berbagai kota di Indonesia. Kalau di kota kamu ada tradisi apa?
Editor : Khasan Rochmad