SURABAYA - Maraknya judi online (judol) menjadi ancaman serius bagi masyarakat. Tidak hanya menyasar orang dewasa, tetapi juga pelajar. Fenomena ini mendorong Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya dan Direktorat Reserse Siber (Ditressiber) Polda Jawa Timur berkolaborasi menggelar lomba video pendek bertema ‘Bahaya Judi Online’.
Lomba ini menjadi wadah bagi sineas muda untuk berkreasi dalam menyampaikan pesan edukatif dan mendorong kesadaran akan dampak buruk judi online yang kian mengkhawatirkan. Untag Surabaya berperan sebagai tuan rumah, dengan seluruh rangkaian acara mulai dari seleksi video pada 6-10 Januari 2025, hingga pengumuman pemenang pada 13 Januari 2025.
Menariknya, lomba ini diselenggarakan tanpa dipungut biaya alias gratis, sehingga sukses menarik antusiasme ratusan peserta dari berbagai wilayah di Jawa Timur. Penjurian dilakukan oleh para ahli di bidangnya, seperti Totok Sumarno (wartawan senior Suara Surabaya), Selvy Wang (Jtv), dan Yogi Raka Siwi (Direktorat Sistem Informasi YPTA Surabaya).
Kombes Pol. R. Bagoes Wibisono H. K., S.I.K., M.Si., Direktur Reserse Siber Polda Jawa Timur, menegaskan bahwa lomba ini adalah salah satu upaya untuk mengedukasi masyarakat mengenai bahaya judi online yang kini menjadi masalah serius.
“Judi online ini sudah sangat marak di masyarakat, tidak hanya orang dewasa tetapi juga anak- anak sekolah. Lewat lomba ini, kami ingin menggugah para sineas muda untuk berkarya, sekaligus mengajak masyarakat menjauhi judi online,” ujar KBP Bagoes.
Selain menangani judi online, Perwira yang pernah menjabat pengawas penyidikan madya tingkat III Bareskrim Polri itu juga menyinggung berbagai isu lain terkait Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), seperti pencemaran nama baik, penyebaran hoaks, hingga konten asusila. Namun, untuk saat ini, fokus utama tetap pada judi online.
Dalam kolaborasi ini, Untag Surabaya dipilih sebagai mitra karena mahasiswa-mahasiswanya dikenal kreatif dan inovatif. Diharapkan, ide-ide mereka dapat menjadi solusi nyata untuk mengatasi masalah ini melalui pendekatan digital.
“Mahasiswa memiliki potensi besar. Kedepannya, diharapkan mereka dapat membantu dalam penanganan judi online, baik dengan meredam maupun mengurangi jumlah orang yang terlibat di dalamnya,” tambahnya.
Rencananya, puncak acara lomba ini akan berlangsung pada 18 Januari 2025 di Ruang R. Soeparman Hadipranoto, Lt.9 Gedung Grha Wiyata Untag Surabaya. (*)
Editor : M Fakhrurrozi