LUMAJANG - Sejak beberapa pekan terakhir, para peternak sapi di Lumajang diresahkan dengan ternak mereka yang mati mendadak. Sebanyak 8 ekor sapi di Desa Jokarto, Kecamatan Tempeh, ditemukan mati mendadak dalam kurun waktu dua pekan terakhir.
Menurut Suliyo, salah satu peternak sapi asal Desa Jokarto, awalnya sapi ternaknya mengalami demam tinggi, kehilangan nafsu makan, mulut terus berliur, dan lumpuh. Dua hingga tiga hari kemudian, sapi yang lumpuh akhirnya mati.
Hal serupa terjadi oleh peternak asal Dusun Jumbatan, Desa Mojosari, Kecamatan Sumbersuko. “Satu dari dua ekor sapi, saya temukan mati secara misterius. Selanjutnya bangkainya langsung dikubur di belakang rumah. Di dusun ini sudah tercatat tiga ekor sapi yang mati misterius,”jelas Lia, peternak sapi Desa Mojosari.
Sementara itu, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian(DKPP) Kabupaten Lumajang masih melakukan penyelidikan terkait sapi ternak yang mati misterius. Saat ini, kematian sapi ternak milik warga dengan gejala yang dilaporkan, diduga akibat penyakit Septicaemia Epizootica(SE) atau lebih dikenal dengan penyakit mendengkur// Penyakit hewan ternak akibat bakteri pasteurella ini bersifat akut, menular dan mematikan.(Yongki Nugroho)
Editor : Y. Windarto