SIDOARJO - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur terus mempersiapkan personel dan peralatan menghadapi cuaca ekstrem. Selain melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) secara Mandiri, BPBD Jatim juga memasang sejumlah peralatan Early Warning System (EWS).
EWS akan dipasang di enam daerah rawan bencana banjir dan tanah longsor. Pemasangan EWS yang dilangsungkan selama sepekan lalu ini berkolaborasi dengan Tim BPBD setempat.
Adapun lokasi dan jenis EWS yang dipasang tersebar di wilayah Kabupaten Bojonegoro (EWS Banjir), Kabupaten Jombang (EWS Longsor), Ponorogo (EWS Banjir), Trenggalek (EWS Longsor), Kab. Probolinggo (EWS Longsor) dan Kota Mojokerto (EWS Banjir).
Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto mengungkapkan, pemasangan EWS di enam daerah ini melengkapi puluhan EWS yang telah dipasang BPBD Jatim tahun-tahun sebelumnya.
Baca Juga : BPBD Magetan Periksa Alat Pendeteksi Bencana di Wilayah Rawan Longsor
"Saat ini, kami telah memiliki board yang bisa memantau perkembangan EWS secara real times di sejumlah daerah. Dengan board itu, kami bisa mengetahui potensi ancaman bencana di sejumlah daerah secara real time melalui sinyal yang muncul dari EWS," ujar Gatot Soebroto, Senin (15/12/2025).
Sementara, Ketua Tim Pencegahan BPBD Jatim Dadang Iqwandy menambahkan, dengan terpasangnya 6 EWS yang baru, maka secara keseluruhan EWS yang dimiliki BPBD Jatim mencapai 44 unit, meliputi, 20 EWS banjir dan 24 EWS longsor. Selain EWS, BPBD Jatim juga telah memasang 17 sirene tsunami.
Adapun sebarannya di hampir semua wilayah di Jatim, mulai dari wilayah Selatan Jatim, seperti, Banyuwangi, Jember, hingga Pacitan. Lalu di wilayah Mataram hingga di kawasan Tapal kuda, seperti, Pasuruan dan Probolinggo.
Baca Juga : Di Depan 600 Petugas BPBD, Pj. Gubernur Adhy Ungkap Logistik Kebencanaan Jatim Sangat Baik
"Ada beberapa daerah yang belum terpasang. Tapi, telah dipasang secara mandiri oleh BPBD Kabupaten/kota," imbuh Dadang. (*)
Editor : M Fakhrurrozi




















