PROBOLINGGO - Warga Pulau Gili Ketapang, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, akhirnya mendapatkan pasokan air bersih setelah tiga minggu dilanda krisis akibat pipa PDAM bawah laut yang putus terkena jangkar kapal.
Pada Rabu (4/12/2024), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur mengirimkan bantuan berupa 40 ribu liter air bersih.
Bantuan ini didistribusikan menggunakan kapal ekspedisi dan mencakup air curah yang dimasukkan ke dalam tandon serta 200 galon air siap minum. Selain itu, BPBD Jatim juga menyuplai dua unit mesin penyedot air lengkap dengan selangnya.
Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto, menyatakan bahwa pihaknya akan terus memantau kebutuhan warga Pulau Gili Ketapang hingga perbaikan pipa selesai.
“Hari ini kita distribusikan air kurang lebih 40 ribu liter, 36 ribu liter dalam bentuk curah yang dimasukkan ke dalam tandon-tandon lalu ada 200 galon yang siap minum yang kita kirim melalui kapal,” ujar Gatot.
Ia menambahkan bahwa pihaknya akan tetap berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Probolinggo.
“Kalau masih terus membutuhkan maka Pemprov Jatim akan terus mensupport kebutuhan tersebut hingga proses perbaikan pipa bisa segera dituntaskan dan bisa menyuplai ke warga lagi,” jelasnya.
Sementara itu, Kalaksa BPBD Kabupaten Probolinggo, Oemar Syarif, menyebutkan bahwa perbaikan pipa terus dikebut meski terkendala kondisi cuaca.
“Informasi dari semalam sudah ada satu atau dua pipa yang tersambung dan akan diteruskan pada hari ini. Karena mau dilanjutkan tadi malam, kami mendapat informasi jika gelombang tinggi, angin, dan arus deras tidak memungkinkan untuk dilanjutkan,” ungkap Oemar.
Ia optimis bahwa perbaikan dapat selesai dalam waktu dekat. “Insyaallah hari ini sehingga target yang ditargetkan oleh pemerintah kemarin selesai, mungkin hari ini akan kami selesaikan semuanya. Sehingga masyarakat bisa terpenuhi untuk kebutuhan airnya,” tambahnya.
BPBD Kabupaten Probolinggo memastikan bahwa suplai air bersih tetap mencukupi kebutuhan warga hingga perbaikan selesai sepenuhnya. Langkah ini menjadi bukti nyata kepedulian pemerintah terhadap kesejahteraan masyarakat di daerah terdampak krisis air. (Farid Fahlevi/Dhelfia Ayu)
Editor : Iwan Iwe