BANYUWANGI - Kanwil Kemenkumham Jatim punya cara sendiri dalam memeriahkan Peringatan Hari Dharma Karya Dhika ke-78. Instansi plat merah tersebut menyapa masyarakat Banyuwangi dengan berbagai pelayanan publik dan bakti sosial pengentasan stunting di Taman Blambangan, Senin (24/7/2023).
Hadir dalam kegiatan tersebut Imam Jauhari, Kepala Kanwil Kemenkumham Jatim; Mudjiono, Sekretaris Daerah Pemkab Banyuwangi; Kepala Lapas/Rutan se Jawa Timur; Perwakilan Dinas Pariwisata Kabupaten Banyuwangi dan pegawai di lingkungan Kemenkumham Jatim.
Kegiatan diawali dengan gowes mengelilingi pusat kota. Selain itu, dalam kegiatan ini, Kanwil Kemenkumham Jatim membuka pelayanan publik melalui program pelayanan hukum dan HAM bergerak.
Pelayanan yang diberikan beragam, seluruh elemen Kemenkumham dilibatkan untuk memeriahkan kegiatan ini. Selain pelayanan paspor, pendaftaran kekayaan intelektual seperti merek, hak cipta dan paten, ada juga pelayanan bantuan hukum gratis hingga pengaduan HAM.
Baca Juga : 5 Oleh-Oleh Khas Banyuwangi yang Wajib Dibawa Pulang
Selain itu, ada juga booth untuk pelayanan pendirian perseroan perorangan, legalisasi dan apostille hingga penerbitan keterangan hak waris.
Booth pelayanan Kekayaan Intelektual diserbu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Sebanyak 15 UKM Binaan Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan Kabupaten Banyuwangi melakukan konsultasi terkait kekayaan intelektual khususnya merek. Mayoritas UKM yang berkonsultasi sudah pernah melakukan pengurusan merek namun tidak semuanya didaftar dan terbit sertifikat.
Dalam kesempatan ini, Mujiono, Sekretaris Daerah Kabupaten Banyuwangi bersama Imam Jauhari, Kakanwil Kemenkumham Jatim mengunjungi booth pelayanan kekayaan intelektual. Sekda Banyuwangi menyatakan bahwa Pemkab Banyuwangi siap mendukung UMKM dalam melindungi Kekayaan Intelektual serta proses hilirisasi produk UMKM Kabupaten Banyuwangi.
Baca Juga : Jombang dan Banyuwangi Raih Emas di Cabor Kempo, Bangkalan Raih Perak dan Perunggu di POPDA Jatim ke-14
“Sebelumnya saya mengucapkan selamat hari lahir Kemenkumham. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Kemenkumham yang menyelenggaran ulang tahun di Banyuwangi. Sehingga berdampak kebangkitan ekonomi di Banyuwangi,” ujar Mujiono, usai mengunjungi booth Kekayaan Intelektual, Senin (24/7/2023).
Sementara itu, Imam Jauhari, Kakanwil Kemenkumham Jatim mengatakan kegiatan peringatan hari lahir Kemenkumham digelar di Banyuwangi karena Kota yang dijuluki The Sunrise of Java ini sangat spesial.
"Kami memilih Banyuwangi sebagai tempat untuk memeriahkan peringatan hari lahir Kemenkumham yang ke-78, karena memang Banyuwangi ini sangat spesial," ujar Kakanwil Kemenkumham Jatim Imam Jauhari.
Baca Juga : Pencinta Kuliner Wajib Coba! Ini 5 Rekomendasi Makanan Unik Khas Banyuwangi
Menurut Imam, Banyuwangi memiliki kekayaan alam yang sangat bervariasi. Mulai dari pegunungan vulkanik yang subur yakni Gunung Ijen dan Gunung Raung. Hingga lautan yang mengelilingi wilayah utara, timur dan selatan. Menjadikan Banyuwangi merupakan salah satu daerah penghasil sumber daya ikan terbesar di Jawa Timur.
Banyuwangi juga dikelilingi oleh hutan berupa taman nasional diantaranya Baluran, Meru Betiri dan Alas Purwo. Ketiganya merupakan sumber utama oksigen bagi masyarakat Banyuwangi. Secara budaya, Banyuwangi sangat menjunjung tinggi adat istiadat yakni kebudayaan suku Osing yang saat ini dijadikan sebagai produk wisata melalui kuliner dan festival budayanya.
"Melihat begitu besarnya potensi Banyuwangi, kami merasa perlu hadir untuk memberikan kepastian dan pelindungan hukum. Khususnya bagi masyarakat yang selama ini menggerakkan ekonomi melalui usaha-usaha kreatif dan memanfaatkan pariwisata sebagai ladang utama penggerak ekonomi," urai Imam.
Baca Juga : Jambret Wisatawan Belgia Ditangkap dalam Waktu Kurang dari 24 Jam
Tidak itu saja, kegiatan juga dirangkaikan dengan Touring Bakti Sosial Pengentasan Stunting. Sebanyak 1.600 paket makanan bergizi diberikan kepada bayi stunting maupun bayi yang berpotensi stunting.
"Kami juga menyalurkan bantuan langsung untuk intervensi pengentasan masalah stunting baik untuk bayi stunting maupun bayi yang berpotensi stunting di Banyuwangi berupa 1.600 paket makanan bergizi," papar Imam.
Imam menyampaikan bahwa sumber dana untuk bakti sosial ini berasal dari tali asih sekitar 5.000 insan pengayoman di Jawa Timur. Termasuk juga dari stakeholder terkait yang tergerak menyalurkan bantuan.
Baca Juga : Gandrung Sewu Festival 2024 Kembali Digelar, Siap Suguhkan Kekayaan Budaya Banyuwangi
"Seluruh jajaran kami, baik lapas, rutan, rupbasan, bapas, imigrasi hingga balai harta peninggalan ikut mengulurkan tangannya dalam kegiatan bakti sosial ini," ungkapnya.
Namun, Imam mengatakan bahwa apa yang diberikan pihaknya ini hanya sedikit. Lebih jauh, dia ingin kegiatan ini menjadi pemantik kesadaran masyarakat agar lebih peduli dalam penanganan masalah stunting. Ini karena penanggulangan stunting tidak hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah, tetapi juga setiap keluarga Indonesia. (Handoko Kusumo)
Editor : M Fakhrurrozi