SURABAYA - Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jatim terus mengebut untuk program penurunan angka stunting di angka 14 persen pada tahun 2024. Hal ini disampaikan dalam Rapat Kerja Daerah ( Rakerda) program Bangga Kencana perwakilan BKKBN Jatim bersama organisasi perangkat daerah ( OPD) dari 38 kabupaten /kota se Jawa Timur.
Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Timur, Dra. Maria Ernawati, MM menyampaikan capaian Program Bangga Kencana pada tahun 2022 dimana TFR sudah 1,98 dibawah capaian nasional yang masih 2,1 dengan ASFR 15-19 tahun 31,34, Unmet Need 7,18 dan mCPR 67,24.
"Diperlukan gotong royong, sinergitas, kolaborasi berbagai unsur sebagaimana konsep pentahelix," paparnya pada acara Rakerda Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting di Jawa Timur, Vasa Hotel Surabaya, Rabu (15/2/23).
Erna menambahkan dalam upaya akselerasi program Bangga Kencana dan penurunan stunting, Perwakilan BKKBN Provinsi Jatim sudah membentuk 31.243 Tim Pendamping Keluarga dari 3 unsur bidan, Kader PKK dan Kader KB sebanyak 93.729 orang yang menyasar catin, ibu hamil, pasca persalinan dan anak usia 0-59 bulan.
Dimana untuk mengakselerasinya, BKKBN Jatim telah membentuk 31.243 tim pendamping keluarga dari 3 unsur yakni bidan, kader PKK , dan kader KB dengan jumlah 93.729 orang , yang tugasnya menyasar calon pengantin , ibu hamil , pasca persalinan serta anak usia 0-59 bulan.
Sementara itu , Sekretaris Utama BKKBN RI , Tavip Agus Rayanto mengatakan pihaknya berharap kinerja Jawa Timur dalam menurunkan stunting akan lebih meningkat lagi. karena Jatim memiliki wilayah yang luas dan persebaran penduduknya tidak merata sehingga capaian Jatim juga akan berdampak pada capaian nasional. meski begitu , ia mengapresiasi capaian penurunan stunting Jatim di tahun 2022 lalu.
"Di Tahun 2022 ini sudah bagus, dari angka 23,5 persen tahun 2021 menjadi 19,2 persen. Ini luar biasa karena jumlah penduduknya banyak dan luas daerah besar. Jawa timur menjadi strategic untuk menjadi provinsi prioritas karena kontribusi terhadap capaian nasional sangat besar," kata Sekretaris Utama BKKBN RI, Drs. Tavip Agus Rayanto, M.Si pada wartawan.
Berdasarkan data, hasil penurunan stunting di Jawa Timur yakni dari angka 23,5 persen pada tahun 2021 turun menjadi 19,2 persen di tahun 2022. Sedangkan secara nasional angka stunting pada 2022 masih di kisaran 21,6 persen atau sekitar 4,7 juta balita.
Reporter : Selvy Wang
Editor: Vita Ningrum