PROBOLINGGO - Kemarau panjang petani tembakau di Probolinggo mendapat berkah. Saat ini harga tembakau meroket hingga tembus Rp.62.000 per kilogramnya. kemungkinan harga ini akan tarus mengalami kenaikan hingga bulan September nanti. Hanya saja petani harus waspada adanya serangan ulat daun.
Petani tembakau di kabupaten Probolinggo benar-benar mendapat berkah dengan naiknya harga tembakau.
Petani tembakau di kabupaten Probolinggo tersebar di 14 kecamatan sejak bulan Juli kemarin mereka menikmati panen perdana.
9 kecamatan menanam tembakau jenis V-O Paiton, 4 kecamatan jenis tembakau Jawa atau tembakau Menyono dan 1 kecamatan tembakau jenis Kasturi.
Kondisi daun yang lebar sempurna ditambah tidak berlubang membuat harga jual mencapai Rp.62.000 per kilogramnya.
Musim kemarau yang panjang dengan sinar matahari cukup menyinari tanaman membuat/ daun tembakau tumbuh dengan baik.
Hanya saja, petani perlu tenaga dan pengeluaran ekstra untuk merawat tanaman bahan dasar rokok ini.
“Dengan mahalnya pupuk kami harus rutin dalam melakukan pemupukan dan pengobatan. Belum lagi jika daun maupun batang terserang jamur atau hama, petani harus ekstra keras mengobati agar tidak merembet ke pohon tembakau lain”, urai Johansyah salah satu petani tembakau.
Sementara menurut ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia kabupaten Probolinggo, Mudakkir pada petikan pertama bulan Juli lalu harganya dikisaran Rp.45.000 karena kadar nikotin masih ringan namun pada petikan ke tiga sampai ke empat kadar nikotin banyak jadi harganya naik.
Diprediksi pada panen ke tiga hingga ke empat harga tembakau akan terus naik diatas Rp.62.000 per kilogramnya.
Editor : Ferry Maulina