Luapan Sungai Buntung kembali mengakibatkan banjir di wilayah Sidoarjo. Sungai yang kini sedang dibersihkan di area hilirnya ini ternyata membuat banjir besar di sejumlah desa di Kecamatan Taman. Salah satunya, di Desa Trosobo dan desa Kramat Jegu.
Dari 9 RW yang ada di wilayah desa ini, mayoritasnya terdampak banjir, dengan kondisi terparah di wilayah RW 02, RW 04, RW 05 dan RW 07.
Merespon kondisi ini, Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto langsung meninjau kondisi banjir di desa ini, Senin sore (19/2/2024), dengan didampingi Kabid Kedaruratan dan Logistik Satriyo Nurseno dan Kades setempat, Heri Achmadi.
Selain menyerahkan bantuan berupa, selimut, alas tidur, makanan siap saji dan sejumlah bantuan logistik lainnya, Kalaksa BPBD Jatim juga meninjau sejumlah lokasi banjir, utamanya yang berada di pinggiran aliran Sungai Buntung.
"Daerah yang terparah yang lokasinya berdekatan dengan Kali Buntung," ujar Kades Trosobo, Heri Achmadi menjelaskan.
Dari peninjauan di lokasi, Kalaksa Gatot Soebroto mendapati eceng gondok yang memenuhi sebagian Sungai Buntung. Bahkan, di wilayah RT 01 RW 07, selain eceng gondok, tumpukan sampah dan tanaman merambat lainnya juga tampak memenuhi bibir sungai.
"Kita sudah koordinasi dengan Dinas PU SDA untuk meminta bantuan alat berat untuk membersihkan eceng gondok dan sampah di sungai ini," ujarnya.
Selain berkoordinasi dengan Dinas PU SDA Jatim, Kalaksa Gatot Soebroto juga berkoordinasi dengan Dinsos Jatim untuk pendirian dapur umum, mengingat sejumlah warga telah ada yang mengungsi di tiga titik, yakni, di Masjid Nurul Huda, MI Sunan Ampel dan TK Sunan Ampel.
"Bagi warga yang merasakan sakit atau gatal-gatal, silakan ke lokasi pengungsian untuk mendapatkan pemeriksaan dan obat-obatan," ujarnya setelah berkoordinasi dengan Dinkes Jatim.
Sementara, Kades Trosobo Heri Achmadi mengungkapkan, banjir yang terjadi di wilayahnya sebetulnya telah berlangsung sejak dua Minggu lalu.
Namun, kondisinya semakin parah sejak sehari kemarin, hingga meluap ke sejumlah titik, termasuk hingga ke halaman kantor desanya.
"Kondisi banjir ini yang terparah dari banjir-banjir sebelumnya. Biasanya tidak sampai ke balai desa," ujarnya kades yang telah menjabat sejak tahun 2019 ini.
Ia pun berharap, agar instansi terkait bisa membantu menangani banjir di wilayahnya, karena banyak warga desanya yang tidak bisa melakukan aktivitas keseharian sehingga mengungsi di masjid.
"Kami juga menyampaikan terimakasih kepada BPBD Jatim yang telah memberikan sejumlah bantuan untuk keperluan warga. Semoga ada penanganan lanjutan yang dapat mempercepat surutnya air," harapnya.(Ayul Andim)
Editor : Ferry Maulina