SURABAYA - Angka kemiskinan ekstrem dan pengangguran terbuka di Kota Surabaya disebu mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir.
Penurunan itu diungkapkan oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Surabaya, Febrina Kusumawati.
Mengutip data BPS, Febrina menyebut angka kemiskinan di Kota Surabaya mencapai 4,65 persen atau 136,37 ribu jiwa. Jumlah itu menurun dibanding 2021 (152,49 ribu) dan 2022 (138,21 ribu).
Sementara angka kemiskinan yang semula 1,2 persen pada 2021 turun menjadi 0,8 pada tahun 2022.
Baca Juga : Khofifah Ajak Muslimat NU Jember Bantu Entaskan Kemiskinan Ekstrem
"Data ini insyallah terus turun hingga akhir tahun 2023 ini," ungkap Ferbrina dalam keterangannya, Kamis (28/12/2023).
Sementara tingkat pengangguran terbuka di Surabaya juga turun dari tahun 2020 sebesar 9,79 persen dan menjadi 6,76 persen pada 2023.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan bahwa penurunan angka kemiskinan hingga tingkat pengangguran terbuka menjadi motivasi bagi pemkot untuk terus melakukan terobosan.
Baca Juga : Hadiri Peluncuran Data Regsosek, Pj. Gubernur Jatim: Solusi Atasi Kemiskinan
"Ini menjadi semangat kita untuk terus berinovasi ke depannya," tegas Eri.
Editor : A.M Azany