JOMBANG - Pesta pernikahan di Desa Gondek Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, terendam banjir, Senin (27/1/2025) sore.
Pesta pernikahan pasangan Hendra dan Vivi ini langsung viral di media sosial. Meski digenangi air, pengantin dan tamu undangan bahagia.
Mereka bernyanyi menyambut musibah yang datang dengan suka cita. Namun, kebahagian tidak berlangsung lama. Air semakin naik hingga setinggi lutut orang dewasa dan membuat seluruh perabot pernikahan dibongkar.
Banjir yang menerjang kawasan ini terjadi setelah hujan menerjang sejumlah wilayah di Kabupaten Jombang mulai Senin siang hingga Selasa malam. Air yang mengenangi aliran sungai sudah tidak mampu menampung aliran yang terus deras mengalir. Akibatnya air meluap mengenangi jalan dan perkampungan warga.
Baca Juga : Viral, 3 Pasang Sejoli Bercumbu Mesra di Taman Sampang
“Banjir ini karena sungai tidak mampu menahan luapan air hujan yang cukup deras,” ujar Hizbullah Huda, Kepala Desa Gondek Kecamatan Mojowarno Jombang.
Untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan, kepala desa bersama relawan dan warga membantu membongkar pelaminan dan peralatan pernikahan yang sudah terendam banjir. Bahkan aliran listrik yang masih dinyala diminta untuk segera dimatikana agar tidak membahayakan warga yang berada di sekitar lokasi.
Ketinggia air di lokasi ini mencapai satu meter di jalan dan masuk ke pemukiman dikisaran 50 centimeter. Tidak heran ruas jalan Cukir – Mojowarno yang terendam juga menyebabkan pengguna jalan terutama sepeda motor harus mendorong akibat mogok. Warga dibantu relawan memantau dan mengatur arus di tengah terjangan banjir yang masih berlangsung hingga Selasa dini hari.
Baca Juga : Polda Jatim Sebut BMW Terjun dari Tol Krian-Gresik Akibat Kelalaian Pengendara
Sementara Plt Kalaksa BPBD Jombang Wiko F Diaz banjir tidak hanya menerjang kawasan Mojowarno, ada enam Kecamatan yang terlewati aliran sungai juga mengalami kondisi yang sama. Antara lain mulai Ngoro, Mojowarno, Mojoagung, Jombang Kota, Sumobito dan Jogoroto juga mengalami hal yang sama.
“Luapan air ini mengenangi sejumlah desa yang teraliri air, termasuk enam kecamatan di sepanjang aliran sungai,” jelasnya Selasa dini hari.
Kondisi paling parah saat ini berada di Desa Janti, Betek, Kademangan dan Mancilan yang berada di Kecamatan Mojoagung. Apalagi kondisi ini diperparah dengan jebolnya tanggul di aliran sungai catak banteng yang ada di Desa Janti. Air terus mengalir deras memasuki pemukiman warga hingga ketinggian air mencapai satu meter.
Baca Juga : Ditinggal Ayah Salat, Kalung Balita di Malang Dirampas Dua Pelaku Bersajam
Wiko mengaku saat ini petugas dari Pusdalops sudah disiagakan di sejumlah lokasi untuk memantau kondisi banjir yang sudah menerjang berulang kali di sepanjang aliran sungai. Pihaknya menghimbau warga untuk berhati hati dan waspada saat turun hujan lebat.
“Kita masih lakukan pemantauan kondisi banjir yang sudah berulang terjadi,” pungkasnya. (*)
Editor : M Fakhrurrozi