GRESIK - Banjir akibat meluapnya Kali Lamong di Desa Morowudi, Kecamatan Cerme Kabupaten Gresik masih belum surut. Hingga hari ke-6, ketinggian banjir masih berkisar 50 hingga 75 cm.
Dampak masih tingginya banjir ini, Jalan Raya Morowudi arah ke Benjeng tak bisa dilalui. Warga juga menutup akses jalan agar tidak menimbulkan gelombang yang berakibat air masuk rumah. Untuk bisa melintasi Jalan Raya Morowudi, pengendara motor harus menuntun kendaraannya.
Yang memprihatinkan, warga mulai kesulitan untuk air untuk mandi. Ini karena aliran air PDAM mati di hari ke-4 banjir. Sejumlah warga terpaksa menggunakan air banjir untuk mandi atau membersihkan perabot rumah.
Hamit Wahyudi, warga desa setempat mengatakan bila banjir di Morowudi ini selalu terjadi tiap tahun.
Baca Juga : Banjir Luapan Kali Lamong Masih Genangi Ribuan Rumah Warga di Benjeng
"Banjir akibat luapan Kali Lamong ini setiap tahun terjadi. Namun, ini yang paling parah dan hampir sama yang terjadi di tahun 2014. Ini semua rumah warga di Morowudi terendam banjir," katanya.
Hamit menambahkan, banjir disebabkan tanggul Sungai Kali Lamong yang jebol. Pihaknya berharap Pemerintah segera menanggulangi banjir akibat Kali Lamong meluap ini.
"Warga berharap Pemerintah yang baru ini dapat menanggulangi banjir yang setiap tahun terjadi. Kali Lamong ini harus menjadi prioritas karena dampaknya menyusahkan warga," tuturnya.
Baca Juga : 4 Desa di Mojokerto Terendam Banjir Imbas Meluapnya Kali Lamong
Selain merendam desa Morowudi, banjir di Kabupaten Gresik ini juga merendam rumah warga di Kecamatan Balongpanggang, Bungah, Benjeng dan Menganti.
Warga berharap Pemerintah Kabupaten Gresik melakukan upaya untuk menanggulangi banjir luapan Kali Lamong ini. (*)
Baca Juga : Kali Lamong Meluap, Ratusan Rumah di Benjeng Terendam Banjir hingga 1 Meter
Editor : M Fakhrurrozi