BANGKALAN - Banjir besar yang melanda Kecamatan Kokop, Bangkalan, pada Minggu malam (22/12/2024) membuat warga setempat panik. Air bah yang membawa ribuan potongan kayu menerjang Jembatan Dhupok, penghubung utama antara Desa Dhupok dan Desa Batu Korogan. Kondisi jembatan yang sudah berusia 56 tahun semakin parah akibat hantaman derasnya air.
Jembatan yang memiliki panjang sekitar 100 meter dan lebar 1 meter ini kini tidak dapat dilalui karena membahayakan pengguna. Sebagian kaki jembatan patah, dan bagian badan jembatan yang terbuat dari kayu hanyut terbawa arus.
Tidak hanya di Kecamatan Kokop, hujan deras juga menyebabkan genangan air di kawasan Kamal. Banjir dengan ketinggian 10 hingga 30 cm melanda daerah sekitar Universitas Trunojoyo Madura (UTM), menggenangi jalan utama, warung, toko, dan berbagai tempat usaha.
Achmad Fauzi, seorang mahasiswa UTM, mengungkapkan bahwa banjir ini bukan pertama kali terjadi.
Baca Juga : Banjir Melanda Tiga Kecamatan di Trenggalek, Evakuasi Menggunakan Perahu Karet
"Sudah sering, walaupun sudah diperbaiki gorong-gorong dari arah barat, tetapi tetap saja masih bisa banjir lagi," kata Fauzi.
Banjir juga tidak hanya terjadi di daerah luar Bangkalan. Beberapa ruas jalan di Kecamatan Kota Bangkalan turut terdampak.
Salah satu penyebabnya adalah saluran drainase yang belum optimal, sehingga tidak mampu menampung debit air yang tinggi akibat hujan lebat.
Baca Juga : Cuaca Ekstrem, Jalur Pendakian Gunung Lawu via Cemoro Sewu Ditutup Sementara
Warga berharap pemerintah daerah segera mengambil tindakan, baik memperbaiki jembatan maupun meningkatkan kapasitas drainase untuk mencegah bencana serupa di masa mendatang. (Moch.Sahid/Dhelfia Ayu)
Editor : Iwan Iwe