PACITAN - Dua hari terkahir Pacitan diguncang gempa bumi sebanyak 10 kali. Kekuatan guncangan gempa bervariasi mulai dari 2,1 SR hingga 5,7 SR pada minggu malam kemarin. BMKG Stasiun Geofisika Nganjuk menjelaskan terkait gempa bumi yang akhir-akhir ini sering mengguncang wilayah selatan Jawa, disebabkan wilayah tersebut merupakan zona subduksi atau megathrust.
"Jadi zona megathrust ini merupakan zona bertumpunya lempeng Indo Australia yang menyusut kebawah lempeng Benua yaitu Eurasia," kata Kepala Stasiun Geofisika Kelas III BMKG Sawahan-Nganjuk, Sumber Harto, Selasa (25/7/2023).
Harto menambahkan penyusutan lempeng tersebut menjadi salah satu faktor terbentuknya beberapa gunung berapi yang berada di Pulau Jawa. Sehingga pada saat terjadinya perubahan bentuk memicu getaran hingga menjadi gempa bumi.
"Kalau dari kondisi seismisitas wilayah Jawa Timur dan sekitarnya, aktivitas gempa bumi sebagian besar bersumber dari subduksi lempeng tektonik Indo Australia dan Eurasia di Selatan Jawa," imbuhnya.
Disisi lain, zona megathrust tidak hanya berada di Pulau Jawa saja. Namun juga meliputi dari ujung Sumatera, Bali, hingga Nusa Tenggara. Sedangkan wilayah Selatan Pulau Jawa yang dilalui jalur gempa cukup aktif meliputi Yogyakarta, Pacitan, Trenggalek, Blitar, hingga Kabupaten Malang.
"Pacitan yang menjadi daerah berlangganan gempa, selain karena berada pada zona megathrust, ditambah lagi dengan aktifnya jalur sesar Grindulu, dan gempa ini sering terjadi di daerah zona prisma akresi, " pungkas Sumber Harto.(Edwin Adji)
Editor : M Fakhrurrozi