Cuaca ekstrem yang melanda berbagai daerah di Indonesia sejak awal November 2024 membawa tantangan baru bagi masyarakat, khususnya pengguna jalan. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), musim hujan diperkirakan berlangsung hingga Februari 2025 dengan intensitas hujan yang tinggi dan sering disertai angin kencang. Di kota-kota seperti Surabaya, hujan deras kerap terjadi hampir setiap hari, bahkan meskipun pagi hingga siang terik, hujan bisa turun tiba-tiba.
Fenomena cuaca ini menimbulkan kekhawatiran terkait pohon-pohon besar di sepanjang jalan yang berisiko tumbang. Pohon tumbang dapat disebabkan oleh faktor alam seperti angin kencang, hujan deras, dan petir, atau karena kondisi pohon yang sudah tua, akar yang lapuk, atau batang yang rapuh akibat polusi dan kerusakan lainnya.
Untuk mengurangi risiko, pemerintah kota Surabaya melalui Dinas Lingkungan Hidup telah melakukan langkah preventif. Program pemangkasan dan penebangan pohon dilakukan di beberapa ruas jalan utama seperti Jalan Ahmad Yani, SIER, dan MERR. Ranting pohon yang terlalu rimbun dipangkas tanpa mengurangi fungsi kerindangan, sedangkan pohon-pohon yang rapuh atau mengganggu pengguna jalan ditebang untuk mengurangi potensi kecelakaan.
Proses ini dilakukan di luar jam sibuk, seperti pagi hari sebelum pukul 7 dan sore hari setelah pukul 17, untuk meminimalkan gangguan lalu lintas. Meski begitu, masyarakat tetap diminta waspada dan berperan aktif dalam menjaga keselamatan bersama.
Tips Mencegah Risiko Pohon Tumbang:
- Hindari berteduh di bawah pohon besar saat hujan deras atau angin kencang. Pilih tempat berteduh yang aman dan jauh dari potensi bahaya.
- Jangan membakar sampah di dekat pohon, karena api dapat merusak batang dan membuatnya rapuh.
- Saat menanam pohon baru, pastikan lubang tanam cukup dalam agar pohon memiliki akar yang kuat dan tidak mudah tumbang.
Langkah kolektif dari pemerintah dan masyarakat ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman selama musim hujan. Jangan lupa untuk selalu memperhatikan informasi cuaca terkini dan mempersiapkan diri menghadapi kondisi ekstrem. (*)
Editor : Iwan Iwe