PASURUAN - Upaya menanamkan budaya literasi kritis sejak usia dini kembali digaungkan oleh Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur (BBP Jatim). Melalui program Bimbingan Teknis (Bimtek) Cerdas Mengulas Buku, BBP Jatim menyasar siswa-siswi sekolah dasar di Kabupaten Pasuruan, dalam kegiatan yang berlangsung selama dua hari, 18–19 Juli 2025.
Kegiatan yang dipusatkan di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pasuruan ini melibatkan 200 peserta, terdiri dari 100 siswa kelas 3 dan 100 siswa kelas 5 SD. Bimtek ini merupakan bagian dari program nasional yang diinisiasi Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa melalui Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra Kementerian Pendidikan.
Kepala BBP Jatim, Puji Retno Hardiningtyas, membuka secara resmi kegiatan tersebut. Hadir pula Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pasuruan, Tri Krisni Astuti, yang menyambut positif pelaksanaan bimtek.
Baca Juga : Kunjungi PT PDS Pasuruan, Menteri P2MI Apresiasi Fasilitas dan Program Pelatihan
“Bimbingan teknis ini menjadi bagian dari ikhtiar kita bersama dalam menciptakan lingkungan belajar yang literat, kreatif, dan komunikatif. Kami berharap siswa-siswi di Kabupaten Pasuruan dapat menjadi pelopor literasi di sekolah masing-masing,” kata Krisni dalam sambutannya.
Ia menekankan pentingnya memperkenalkan literasi kritis sejak dini sebagai fondasi membangun generasi pembaca aktif yang mampu berpikir reflektif dan analitis.
“Kami ingin membentuk generasi muda yang tidak hanya pandai membaca, tetapi juga mampu mengulas, mengevaluasi, dan mengambil nilai-nilai penting dari buku yang mereka baca. Inilah esensi dari literasi kritis yang saat ini sangat dibutuhkan dalam perkembangan zaman,” tambahnya.
Baca Juga : Kades Ambal-Ambal Jadi Tersangka Korupsi Dana Desa Hampir Setengah Miliar Rupiah
Senada dengan hal itu, Kepala BBP Jatim, Puji Retno Hardiningtyas, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk komitmen nyata dalam mendukung gerakan literasi nasional.
“Kami terus berupaya hadir di tengah masyarakat, terutama di dunia pendidikan, agar literasi tidak berhenti pada slogan, melainkan menjadi praktik nyata dalam kehidupan sehari-hari anak-anak kita,” ujar Retno.
Pada hari pertama bimtek, siswa kelas 3 dibekali pemahaman dasar tentang pentingnya mengulas buku. Materi disampaikan oleh Muhari, Ketua Komunitas Rumah Menulis yang juga dikenal sebagai fasilitator literasi. Ia menegaskan bahwa kegiatan mengulas buku memberi dampak terhadap cara pembaca memahami dan menilai isi buku.
Baca Juga : Jembatan di Karangjati Anyar Pasuruan Putus Diterjang Banjir, Akses Warga Lumpuh Total
“Mengulas buku berarti kita memberikan informasi, kritik, dan apresiasi terhadap buku,” jelasnya.
Setelah sesi teori, siswa langsung diajak praktik menulis ulasan sederhana dari buku cerita bergambar. Mereka diminta mengidentifikasi informasi dasar buku, meringkas cerita, menyebutkan tokoh dan karakter, menyampaikan pesan moral, serta menulis pendapat pribadi. Tak hanya itu, siswa juga membuat rekaman video ulasan yang dibacakan langsung di depan kamera. Aktivitas ini melatih keberanian berbicara di depan umum dan memperkuat keterampilan berbahasa lisan serta rasa percaya diri.
Baca Juga : Truk Terjun ke Sungai di Pasuruan, Diduga Akibat Ikuti Google Map Belum Bisa Dievakuasi
Kegiatan Bimtek Cerdas Mengulas Buku menjadi wujud nyata sinergi antara BBP Jatim dan pemerintah daerah dalam menanamkan budaya literasi kritis sejak dini. Melalui keterlibatan langsung siswa, kegiatan ini diharapkan memicu perubahan pola pikir dan kebiasaan membaca yang lebih bermakna di kalangan pelajar SD.
BBP Jatim menegaskan komitmennya untuk terus hadir mendampingi proses literasi di berbagai daerah di Jawa Timur. Program-program edukatif akan terus digulirkan guna menyiapkan generasi muda yang berpikir tajam, komunikatif, dan berbudaya literasi tinggi. (Novasari)
Editor : A. Ramadhan