PROBOLINGGO - Rentetan gempa bumi mengguncang wilayah perbatasan Kabupaten Probolinggo dan Lumajang sejak Kamis (17/7) malam hingga Jumat (18/7) pagi. Gempa berkekuatan magnitudo 1,9 hingga 3,3 ini tercatat terjadi sebanyak 41 kali. Getaran gempa membuat 13 rumah warga rusak di Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo, R. Oemar Sjarif menyatakan, rumah-rumah yang terdampak tersebar di empat desa, yakni Desa Tiris, Desa Ranu Segaran, Desa Ranu Gedang, dan Desa Ranu Agung. Sebagian besar mengalami retakan pada dinding dan beberapa sisi bangunan, bahkan ambrol.
"Sebagian besar rumah mengalami retak pada dinding. Namun, kami masih terus melakukan asesmen untuk mengetahui seberapa parah tingkat kerusakannya. Dari data yang masuk, ada juga rumah yang dinding dapur atau kamar mandinya ambrol," ujar Oemar.
Gempa pertama dirasakan pada Kamis malam dan disusul gempa dengan kekuatan lebih besar pada Jumat pagi sekitar pukul 10.00 WIB. Pusat gempa berada di darat dengan kedalaman 16 hingga 17 kilometer, tepatnya di sekitar Gunung Lemongan, Kecamatan Tiris.
Baca Juga : Jembatan Putus Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Bertaruh nyawa Sebrangi Sungai Pekalen Probolinggo
Kepala Desa Segaran, Budi Utomo, membenarkan gempa terjadi sejak Kamis malam dan kembali terasa pada Jumat pagi.
"Di sini ada satu rumah yang mengalami kerusakan cukup parah, yaitu rumah milik Mbak Melania. Beberapa bagian dindingnya retak, terutama di bagian dapur," ujarnya.
Baca Juga : Banjir terjang 5 Desa di Kecamatan Krejengan Kabupaten Probolinggo
BPBD Kabupaten Probolinggo bersama Forkopimca Kecamatan Tiris langsung turun ke lapangan untuk melakukan pendataan dan asesmen. Bantuan darurat seperti makanan siap saji, terpal, paket kebersihan, sandang, dan hygiene kit telah disalurkan kepada warga terdampak.
Meski tidak ada korban jiwa, BPBD mengimbau masyarakat agar tetap waspada. Potensi gempa susulan masih mungkin terjadi.
“Kami mengimbau warga untuk menjauhi bangunan yang retak atau tidak stabil. Pastikan rumah yang ditempati cukup aman dan tahan gempa sebelum kembali masuk,” tegas Oemar.
Baca Juga : KPU Kabupaten Probolinggo Distribusikan Logistik Pilkada ke 24 Kecamatan
Hingga Jumat malam, aktivitas kegempaan terus dipantau. Warga diharapkan tidak mudah percaya pada informasi yang tidak jelas sumbernya dan tetap berkoordinasi dengan petugas di lapangan. (*)
Editor : A. Ramadhan