JOMBANG - Sebanyak 30 warga di Desa Jatirejo, Kecamatan Diwek, Jombang menjalani perawatan di Puskesmas Cukir. Mereka diduga mengalami keracunan usai makan siomay di acara tahlilan salah satu warga. Seluruh korban mengeluh mengalami mual, muntah dan diare.
Peristiwa berawal saat warga mengikuti tahlilan di salah satu rumah warga pada kamis malam. Ketika itu, warga makan berbagai makanan yang disajikan tuan rumah. Salah satunya siomay. Namun, dari beberapa makanan, warga merasa makanan siomay yang agak lain rasanya.
Mustakim, salah satu warga yang turut menjadi korban mengatakan, bila siomay yang disajikan rasanya agak pahit. Karena rasanya aneh itu, Mustakim tak meneruskan makan siomay, dan memilih makanan lainnya. Meski begitu, Mustakim sempat mengeluh pusing, mual akibat mengkonsumsi siomay tersebut.
Keluhan yang sama juga dirasakan jamaah tahlilan lainnya. Mereka mengeluh mual, muntah, dan diare pada Jumat pagi hingga malam hari.
“Habis maghrib ada kegiatan yasinan dan berkat. Malamnya pusing dan diare. Paginya malah tambah parah. Makanan yang agak aneh itu ya siomay agak pahit. Tapi saya sempat makan telur dan kentang,” ujar Mustakim, saat menjalani perawatan di Puskemas.
Sementara itu, dokter Rokhmah Maulidina, Kepala Puskesmas Cukir mencatat ada 30 pasien yang ditangani karena menderita keluhan yang sama. Dari jumlah tersebut sebanyak 12 pasien menjalani rawat inap sedang sisanya langsung diperbolehkan pulang menjalani rawat jalan.
“Total ada 30 pasien yang menjalani perawatan. Mereka datang mulai jumat malam hingga sabtu pagi. Alhamdulillah, 11 pasien sudah boleh pulang dan hanya menjalani rawat jalan,” ujar dr Rokhmah kepada portaljtv.com, Senin (18/9/2023)
Saat ini, tim medis masih melakukan observasi terhadap korban yang diduga mengalami keracunan. Selain merawat pasien, petugas juga sudah mengambil sampel makanan untuk dilakukan uji laboratorium guna memastikan kandungan makanan yang menyebabkan warga mengalami mual, muntah dan diare. (Saiful Mualimin)
Editor : M Fakhrurrozi