KULON PROGO - Desa Sidoharjo di lereng Menoreh, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta yang kaya akan panorama alam indah dan potensi wisata, sedang giat meningkatkan daya tariknya sebagai destinasi wisata. Namun, desa ini belum banyak dikenal publik dibandingkan desa wisata tetangga yang sudah lebih populer.
Untuk itu, Program Studi S1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (FEB UNAIR), bekerja sama dengan Yatim Mandiri sebagai mitra industri, mengadakan program pengabdian masyarakat untuk memperkuat promosi digital Desa Wisata Sidoharjo.
Dr. Tri Siwi Agustina, selaku ketua tim pengusul, menyatakan Desa Sidoharjo dan ekosistemnya memiliki potensi besar untuk menjadi tujuan wisata unggulan. “Perlu adanya pengelolaan yang baik dan promosi yang efektif, terutama melalui media digital," ucapnya.
Kegiatan pengabdian ini berlangsung selama dua hari, melibatkan 25 peserta dari pengelola desa wisata dan pelaku UMKM setempat. Pelatihan ini berfokus pada pemanfaatan media sosial dan e-commerce untuk mengenalkan keindahan alam desa dan produk UMKM lokal.
Baca Juga : Surat Pembekuan Resmi Dicabut, BEM FISIP UNAIR Ajak Mahasiswa Tetap Berani Kritis
"Kami melihat Embung Sidoharjo, Gunung Kendil, dan Watu Tekek memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata unggulan. Selain itu, produk lokal seperti kopi Menoreh juga memiliki daya tarik yang dapat ditingkatkan melalui branding digital," ujar salah satu peserta.
Pada hari pertama, pelatihan diadakan di rumah Ketua Dukuh Nglambur, Mulyanto, yang juga membuka acara. Peserta mendapatkan materi tentang teknik digital marketing dari dosen-dosen FEB UNAIR, termasuk bagaimana membuat konten kreatif dan menggunakan media sosial secara efektif. Salah satu UMKM yang menjadi fokus pelatihan adalah Kopi Menoreh, milik Mbak Mar.
"Mbak Mar tidak hanya seorang petani kopi, tapi juga memiliki izin untuk memberikan edukasi tentang proses budidaya kopi. Potensi ini perlu dimaksimalkan agar lebih dikenal," jelas salah satu narasumber.
Baca Juga : Imbas Kritik Pelantikan Prabowo-Gibran Lewat Karangan Bunga, BEM FISIP Unair Dibekukan
Hari kedua diisi dengan praktik lapangan, di mana para peserta diajak membuat konten tentang Embung Sidoharjo dan produk kopi lokal. Mereka juga berdiskusi tentang strategi pemasaran online dengan pelaku UMKM lainnya, seperti produsen Kimpul, untuk lebih memahami tantangan dan peluang di era digital.
“Dengan adanya pelatihan ini, kami berharap pengelola desa wisata dan UMKM bisa lebih mandiri dalam mempromosikan desa dan produknya,” kata salah satu narasumber dari FEB UNAIR.
Program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Desa Sidoharjo, sehingga mereka dapat memaksimalkan potensi pariwisata dan UMKM setempat melalui strategi digital yang tepat. (*)
Baca Juga : Tingkatkan Desa Wisata Sidoharjo dengan Pelatihan Digital Marketing
Editor : Iwan Iwe