KEDIRI - Tenun ikat, yang sebelumnya identik dengan kalangan tertentu, kini berhasil menyentuh generasi muda atau Generasi Z. Hal ini berkat inovasi yang dilakukan oleh Tuah Dewi Triangga (40), seorang pengusaha tenun ikat asal Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri. Ia berhasil mengaplikasikan tenun khas tradisional ke dalam berbagai produk fashion modern seperti kaos, tas, dan outer.
Tuah Dewi Triangga, atau yang akrab disapa Tria, menciptakan terobosan baru dalam dunia fashion dengan memadukan tenun ikat dan batik khas Kediri ke dalam desain kaos, tas, dan outer. Melalui karyanya, Tria berhasil membawa nuansa tradisional ke dalam gaya modern, menjadikan produk-produknya tidak hanya stylish tetapi juga kaya akan nilai budaya.
“Saya ingin memperkenalkan tenun ikat kepada generasi muda dengan cara yang lebih modern dan mudah diterima. Dengan memadukan tenun ikat ke dalam produk sehari-hari seperti kaos dan tas, saya berharap budaya kita bisa terus lestari,” ujar Tria.
Tidak hanya fokus pada produk, Tria juga aktif memberdayakan UMKM lokal. Ia menggandeng perajin tenun dan batik di Kediri untuk menyediakan bahan baku, yang kemudian diproses di konveksi miliknya sendiri. Langkah ini tidak hanya menghasilkan produk berkualitas tinggi, tetapi juga membuka lapangan kerja bagi warga sekitar.
Baca Juga : Masjid Baiturrahman Kabupaten Kediri: Tempat Ibadah yang Menyimpan Sejarah Panjang
Salah satu produk unggulan Tria adalah kaos dengan motif tenun ikat di bagian tengah. Kaos ini dirancang untuk semua kalangan, baik laki-laki maupun perempuan, dengan harga terjangkau mulai dari Rp185.000. Selain kaos, Tria juga memproduksi tas, selempang, dan outer dengan motif perpaduan batik dan tenun ikat khas Kediri. Produk-produk ini tidak hanya menjadi pilihan fashion sehari-hari, tetapi juga menjadi oleh-oleh yang memiliki nilai budaya dan kearifan lokal.
“Produk-produk ini tidak hanya untuk dipakai, tetapi juga bisa menjadi oleh-oleh yang memiliki cerita dan nilai budaya. Saya ingin setiap orang yang memakai produk ini bisa merasakan kekayaan budaya kita,” tambah Tria.
Inovasi Tria dalam memadukan tradisi dan modernitas telah membawa tenun ikat Kabupaten Kediri ke panggung dunia fashion. Produk-produknya tidak hanya diminati oleh masyarakat lokal, tetapi juga mulai dikenal di tingkat nasional bahkan internasional.
Baca Juga : Hujan Deras, Tak Surutkan Antusias Masyarakat Kediri Buka Bersama Mas Dhito
Dengan semangat melestarikan budaya dan memberdayakan UMKM lokal, Tuah Dewi Triangga membuktikan bahwa tenun ikat tidak hanya bisa bertahan, tetapi juga berkembang dan diterima oleh generasi muda. Inovasi ini menjadi bukti bahwa kekayaan budaya Indonesia bisa terus hidup dan relevan di era modern. (Muhammad Zainurofi)
Editor : JTV Kediri