Hujan deras mengguyur Kabupaten Bojonegoro selama 3 hari berturut-turut mengakibatkan tanaman tembakau rusak. Kerusakan tanaman tembakau ini terjadi di Kedungadem yang berbatasan dengan Kabupaten Nganjuk.
Rusaknya tanaman tembakau ini dikarenakan tanaman ini tak membutuhkan banyak air. Akibat hujan deras ini, tembakau kelebihan air hingga mengakibatkan layu dan mati.
Akibat matinya tembakau ini, petani mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah. Kerugian yang besar ini lantaran biaya operasional yang sudah mereka keluarkan sejak penanaman dari bibit tembakau hingga perawatan berupa pupuk tanaman.
“Rugi cukup besar karena setiap hujan selalu ada penanaman bibit baru sebanyak 4x dan ini harapannya hujan bisa reda agar tembakau nya bisa dipanen dan tidak ada yang mati,” kata Darmaji, petani tembakau.
Baca Juga : Ditolak Bulog dan Harga Murah, Petani di Nganjuk Pilih Nandon Gabah
Untuk mengantisipasi adanya datangnya hujan dan air yang menggenang, para petani melakukan peninggian tanah. Selain itu, petani membuat irigasi untuk saluran air agar tembakau yang masih bisa diselamatkan tidak ikut mati.
Seluruh petani tembakau berharap semoga cuaca buruk yang mengguyur Bojonegoro selatan tidak terus-menerus, sehingga tembakau yang sudah mereka tanam dapat dipanen dalam kondisi yang bagus, dan kerugian yang mereka alami tidak bertambah besar. (*)
Editor : M Fakhrurrozi