MADIUN - Bencana tanah longsor kembali terjadi di Kabupaten Madiun. Tebing setinggi 80 meter dengan lebar sekitar 10 meter longsor akibat hujan deras yang turun sejak Kamis malam hingga Jumat.
Material longsor berupa tanah bercampur batu besar menutup satu-satunya akses jalan penghubung Dusun Nglengko dengan Desa Bodag. Akibatnya, 16 kepala keluarga (KK) di dusun tersebut sempat terisolir.
“Tanda-tandanya itu tidak ada. Kejadian sekitar Jumat pagi, sekitar pukul 06.30 WIB. Saya mau ke sini sudah dikabari kalau jalannya buntu,” kata Bikan, salah seorang warga Dusun Nglengko.
Menurut keterangan warga lainnya, Yani Untari, longsor terus terjadi hingga Sabtu sore. Kondisi ini membuat warga harus mencari jalur alternatif dengan berjalan kaki melalui perbukitan.
Baca Juga : Mayat Wanita Terbakar Ditemukan di Bangkalan, Polisi Duga Korban Pembunuhan
"Kemarin sore sekitar pukul 17.30 tanah dari atas ini terus-menerus longsor, bebatuan juga ikut turun. Sulit, karena saya harus memutar jauh untuk pulang ke rumah," jelasnya.
Meski warga telah membersihkan material longsor dan membuat jalan setapak darurat, akses ini hanya dapat dilalui kendaraan roda dua. Kendaraan roda empat masih belum bisa melintas.
Selain akses jalan, longsor juga merusak jaringan listrik di Dusun Nglengko sehingga pasokan listrik sempat terputus.
Baca Juga : Tebing Longsor di Madiun, Putus Akses Jalan dan Belasan KK Terisolisir
Wahyu Priyanto, anggota Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Madiun, menjelaskan bahwa intensitas hujan tinggi menjadi penyebab utama longsor ini.
"Tebing yang longsor ini tingginya sekitar 80 meter. Dampaknya, jalan antar desa dari Lengko terisolasi. Totalnya ada 18 KK dan 13 rumah yang terdampak," ungkap Wahyu.
Untuk membantu warga yang terdampak, sejumlah relawan telah mendistribusikan bantuan makanan. Namun, warga masih diliputi kekhawatiran jika terjadi longsor susulan, mengingat curah hujan di kawasan ini masih cukup tinggi.
Baca Juga : Akar Keropos, Pohon Loa Tumbang Timpa Pengendara di Pasuruan
Bencana ini mengingatkan pentingnya kewaspadaan, terutama di musim hujan dengan risiko longsor yang tinggi.
BPBD mengimbau warga di wilayah rawan bencana untuk tetap waspada dan melaporkan tanda-tanda potensi bencana kepada pihak berwenang. (Tova Pradana/Dhelfia Ayu)
Editor : Iwan Iwe