SURABAYA - Pusat Studi Anti Korupsi dan Demokrasi (PUSAD) UM Surabaya kembali merilis hasil survei terkait preferensi politik anak muda Muhammadiyah di Jawa Timur menjelang Pemilu 2024.
Peneliti Utama PUSAD UM Surabaya Dede Nasrullah menjelaskan, berdasarkan hasil kompilasi beberapa data yang telah dihimpun oleh tim riset. Muhammadiyah mempunyai anggota sebesar 52.177.950 (Lima puluh dua juta seratus tujuh puluh tujuh ribu sembilan ratus lima puluh) yang tersebar di seluruh Indonesia. Data tersebut dihimpun dari data sekunder secara makro dan beberapa data dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah se-Indonesia.
“Demografi pemilih di Jawa Timur menjelang Pemilu 2024 didominasi pemilih produktif berusia 17-40 tahun kelompok pemilih generasi Z dan generasi millenial. Dari total 31.402.838 Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024 di Jawa Timur sebesar 16.001.790 merupakan pemilih muda. Dengan presentasi 51% dari total DPT di Jatim. Dari presentase tersebut, sebesar 2.574.088 berafiliasi dan menjadi bagian dari anak muda Muhammadiyah." ujar Dede yang juga merupakan kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UMSurabaya pada Sabtu (20/1/24).
Dede menjelaskan, populasi penelitian ini adalah para pemilih Anak Muda Muhammadiyah di Jawa Timur. Lokasi diambil di organisasi otonom (Ortom) Muhammadiyah dan anak muda yang tidak terlibat dalam Ortom di Jawa Timur. Sebanyak 38 Pimpinan dilevel Daerah Kab/ Kota yang kemudian, masing-masing Kab/Kota diambil di tingkat kecamatan hingga desa untuk dijadikan sample penelitian. Sampel tiap kecamatan dibagi secara proporsional berdasarkan jumlah pemilih di tiap kecamatan dan desa yang dijadikan lokasi penelitian.
Baca Juga : Survey PUSAD UM: 43,6 Persen Anak Muda Muhammadiyah Pilih Prabowo-Gibran
“Jumlah sampel sebanyak 1067 responden tersebar secara proporsional di 38 kab/kota. Margin tingkat toleransi (standart of error / d ) 3% dengan tingkat kepercayaan adalah 95%. Proses wawancara dilakukan secara langsung mendatangi responden menggunakan kuesioner oleh enumerator,”imbuhnya.
Dari hasil tersebut, Prabowo-Gibran unggul versi pemilih Anak Muda Muhammadiyah di Jatim. Adapun presentasenya Anis-Muhaimin 28,6 %, Prabowo-Gibran 43,6 %, Ganjar-Mahfud 21,2 % dan ada 8,4% pemilih muda di Jawa Timur belum menentukan pilihan soal Pilres 2024.
Sementara, pada pilihan partai politik pada pemilu 2024 bagi Anak Muda Muhammadiyah Jatim, PAN menduduki 29,5%, Gerindra 16,7%, Demokrat 11,7%, PSI 9,3%, dan Golkar 9,2, sedangkan yang belum menentukan 10,2%.
Dede juga menyebut, sebanyak 82,5% Anak Muda Muhammadiyah Jatim menggunakan media sosial sebagai akses informasi politik, disusul portal digital 12,7% dan koran/makalah 2,9%. Dari media sosial yang digunakan tiktok tertinggi dengan prosentase 30,3%, instagram 26,3% dan youtube 15,7 %.
“Hasilnya sebanyak 55,8% anak muda Muhammadiyah Jatim percaya pemilu 2024 berjalan luber-jurdil dan Netralitas Aparatur Negara dan penyelenggara, tidak percaya 22,5% tidak percaya, dan 5,1 tidak menjawab,”imbuhnya lagi.
Terakhir, Dede mengatakan bahwa sebayak 46,7 % pemilih Anak Muda Muhammadiyah di Jawa Timur tidak percaya dengan calon yang terkait dengan politik dinasti, selain faktor menghambat kaderisasi di sebuah partai, faktor kinerja yang buruk adalah salah satu alasan penolakan tersebut.
Diketahui survei ini dilakukan 28 Desember 2023-8 Januari 2024. Kemudian dirilis secara terbuka dengan menghadirkan sejumlah tokoh.
Tokoh yang hadir itu yakni Ketum PP Pemuda Muhammadiyah (Dzulfikar Ahmad Tawalla) Dosen dan Peneliti Universitas Negeri Surabaya (M.Rokib). Turut hadir sebagai penanggap Ketua PWPM Jatim (M. Anang Nafi’uzzaki), Ketua DPD IMM Jatim (Firdaus Su’udi), Ketua PW IPM Jatim (Hengki Perdana) dan Ketua PWNA Jatim (Desi Ratnasari).
Acara yang digelar di KUNOKINI Cafe tersebut, juga turut menghadirkan sejumlah Ortom Muhammadiyah di Jatim mulai Aisyiah, Nasiatul Aisyiah, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Pemuda Muhammadiyah dan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM). (Selvi Wang)
Editor : M Fakhrurrozi