Suasana riuh terdengar dari aula Sekolah Rakyat Banyuwangi yang berada di Balai Diklat PNS, di Desa Tamansari, Kecamatan Licin, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (20 September 2025).
Puluhan siswa sekolah rakyat tengah menyaksikan pertunjukan wayang bambu yang digelar Dewan Kesenian Blambangan (DKB) Banyuwangi dengan berbagai cerita yang ditampilkan.
Mulai dari mengenal dunia luar dengan menampilkan tokoh wayang kekinian yang merupakan seorang warga negara asing, hingga cerita kehidupan sehari-hari yang menyelipkan pesan untuk semangat mengejar cita-cita.
Tak hanya menampilkan gelaran wayang, DKB juga mempersilakan siswa untuk menyentuh dan memperagakan langsung dengan membagikan puluhan wayang bambu yang telah mereka sediakan.
Baca Juga : Siswa Sekolah Rakyat di Banyuwangi Dihibur Seniman Dalam Pertunjukan Wayang Bambu
Tak hanya tokoh wayang masa lampau, wayang yang disediakan DKB juga lebih atraktif dengan karakter yang ditampilkan, di antaranya burung, buaya, kancil, hingga harimau.
Para siswa antusias mempraktekkan wayang yang mereka pegang, beberapa di antaranya bahkan larut memperagakan diri sebagai seorang dalang yang berkisah pada teman-temannya yang lain.
"Saya dapat (wayang) buaya sama burung, saya suka karena lucu," kata siswi sekolah rakyat, Naura.
Baca Juga : Renovasi Sekolah Rakyat Pacitan Capai 87 Persen, Target Selesai 15 September
Bocah kelas 1 SD itu awalnya takut, namun dengan pendekatan yang dilakukan para seniman, Naura justru menjadi sangat gembira dengan wayang yang didapatkannya.
Ia bahkan berlari-lari di sekitar aula, sembari memperagakan wayang kepada setiap yang ditemuinya, termasuk guru-guru sekolah rakyat yang merespon tingkah lucu Naura dengan hangat.
Baca Juga : Dua Siswa Sekolah Rakyat di Batu Mengundurkan Diri
Ketua Dewan Pengarah DKB, Samsudin Adlawi, mengatakan bahwa kehadiran DKB di sekolah rakyat adalah untuk menghadirkan pembelajaran seni sekaligus mangasah dan menggali minat siswa.
Juga sebagai bentuk komitmen DKB Banyuwangi dalam menjaga, mengembangkan, dan mewariskan seni budaya kepada generasi muda.
Sebab, generasi muda Banyuwangi memiliki DNA seni yang telah melekat dalam diri mereka sehingga perlu untuk ditumbuhkan.
Baca Juga : Sekolah Rakyat Siswa Tahan Rasa Rindu Keluarga
"Kegiatan ini adalah bagian dari tanggung jawab moral seniman. Kami datang bersama para maestro seni untuk memberikan materi. Harapannya, SR bisa melahirkan juara di tingkat kabupaten hingga nasional dari para siswanya," tutur Samsudin.
Sementara itu,
Kepala SR Licin, Chitra Maharani, menyampaikan bahwa para siswa memiliki banyak potensi, baik di bidang akademik maupun seni. Namun, bakat seni menjadi yang paling menonjol.
Baca Juga : Pemerintah Lumajang Siap Hibahkan Lahan 6.6 Hektar untuk Sekolah Rakyat
“SR di Licin ini merupakan proyek pertama dari 100 sekolah di Indonesia. Kami ingin potensi anak-anak terus berkembang, terutama dalam kesenian,” tandasnya.
Handoko Khusumo
Editor : JTV Banyuwangi