SURABAYA - Sisi kemanusiaan Wakil Ketua PDIP Jawa Timur Edi Tarmidi Widjaja jauh sebelum terjun sebagai kandidat Calon Anggota Legislatif (Caleg) sudah bekerja untuk kepentingan masyarakat.
Edi mengatakan jauh belasan tahun yang lalu sebelum mencalonkan diri sebagai Calon Anggota Legislatif (Caleg) pihaknya sudah melakukan pendampingan terhadap masyarakat yang membutuhkan.
“Jauh belasan tahun yang lalu sebelum saya mencalonkan diri sebagai Caleg, saya sudah melakukan pendampingan terhadap masyarakat yang kurang mampu,” katanya saat dikonfirmasi, Kamis (12/10/2023), disurabaya.
Edi menceritakan disuatu ketika saat masih menjabat sebagai pengurus partai bidang kesehatan, pihaknya dimintai tolong seorang bidan untuk merujuk seorang bayi yang lahir dengan kondisi tidak sempurna dibagian kepala, di RSUD Dr Soetomo Surabaya.
Baca Juga : Blusukan Kampung, Caleg Gerindra Ninayanti Disambati Seragam Pengajian
“Saat itu ada salah satu bidan yang meminta bantuan saya untuk melakukan pendampingan terhadap pasien kurang mampu di rumah sakit pemerintah, lebih tepatnya RSUD Dr Soetomo Surabaya, untuk membutuhkan penanganan secepatnya, karena kondisi pasien bayi yang lahir kurang sempurna, dibagian kepalanya,” jelas Edi.
Edi mengungkapkan pada waktu itu juga sudah meminta bantuan kepada pihak rumah sakit agar bayi tersebut segera dirawat secara intensif dan segera dilakukan tindakan penanganan.
“Pada saat itu saya sedikit memaksa pihak dokter untuk dilakukan tindakan secepatnya,” kata Edi.
Baca Juga : Serap Aspirasi di Kampung Nelayan, Ninayanti Terima Keluhan Zonasi PPDB dan Banjir
Keprihatinan pria berdarah Tionghoa tersebut yang saat ini mencalonkan diri sebagai Calon Anggota Legislatif DPRD Kota Surabaya Dapil 5, tersebut tidak terbendung untuk memaksa pihak rumah sakit untuk dilakukan tindakan, karena pihak dokter rumah sakit sebelumnya mengatakan meskipun ditolong bayi tersebut kecil kemungkinan selamat dan akan mengalami cacat mental seumur hidup jika selamat.
“Pada waktu itu saya memaksa dokter yang menangani serta yakin dan sangat prihatin dengan kondisi pasien. Karena umur yang menentukan hanyalah yang diatas,” ujarnya.
Edi mengatakan saat dalam situasi seperti itu baik pasien kaya ataupun miskin sekalipun menurutnya pihak medis tidak boleh menelantarkan.
Baca Juga : 17 Caleg Petahana DPRD Surabaya Gagal Lolos, Ada Wakil Ketua dan Ketua Komisi
“Ini berhubungan dengan sisi kemanusiaan. Bukan masalah pencitraan atau apapun. Kita harus tolong, kita harus bantu semaksimal mungkin,” tandasnya.
Pada akhirnya Edi mengatakan, meski lobi-lobi yang begitu alot akhirnya berhasil meyakinkan dokter sehingga si bayi mendapatkan tindakan.
“Meski saya berjuang dengan lobi-lobi yang begitu alot, namun pada akhirnya pihak dokter menyetujui untuk menolong si bayi tersebut,” tutur Edi.
Edi merasa senang bisa mengawal pasien dengan proses yang tidak begitu mudah untuk meyakinkan pihak dokter yang menangani.
“Keputusan saya ialah sangat tepat untuk dapat meyakinkan pihak dokter. Dan akhirnya dokter melakukan tindakan sesuai dengan harapan,” terangnya.
Al-hasil singkat cerita, Edi menjelaskan semuanya berjalan dengan lancar dan anak tersebut sehat sampai sekarang.
“Bersyukur hasil dari upaya kita menolong sesama didengar oleh Tuhan dan anaknya selamat serta sehat sampai sekarang dan sudah bersekolah,” tandas Edi.
Dari perjalanan proses tersebut ETW sapaan akrabnya, pihaknya merasa semua membutuhkan proses tidak semula jadi.
“Bersyukur dari proses belasan tahun silam saya terjun pendampingan terhadap masyarakat saya merasa puas, bangga dan senang bisa membantu dari sisi kemanusiaan, untuk menolong terhadap sesama,” pungkas ETW.(Dewi Imroatin)
Editor : M Fakhrurrozi