SURABAYA - Ratusan anak-anak muda Surabaya yang terdiri dari duta pariwisata Jawa Timur, Cak dan Ning Surabaya, mahasiswa pecinta alam hingga influencer terjun ke rawa disekitar mangrove untuk melakukan penanaman mangrove langsung.
Antusias mereka menunjukkan kepeduliannya terhadap lingkungan. Hal ini tampak dari kegiatan peduli lingkungan lewat aksi tanam 1.000 pohon Mangrove di kawasan konservasi mangrove Wonorejo, yang digagas PT Graha Agung Perkasa, Minggu (21/1/2024).
Dalam Kegiatan yang bertajuk "Be The Hero To Save Environment in Surabaya" ini para peserta menanam sendiri 1.000 bibit mangrove yang sudah disiapkan oleh PT Graha Agung Perkasa. Uniknya setiap pohon yang ditanam diberi barcode, sehingga para peserta dapat memantau perkembangannya.
Nabila Kusuma H, Direktur Kreatif Graha Agung Perkasa, mengatakan anak muda adalah generasi penerus yang nantinya akan bertanggung jawab merawat lingkungan, karena itu penting untuk menanamkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan sejak dini.
"Kami juga melibatkan influencer dan duta wisata untuk menyebarkan pesan kepedulian lingkungan di media sosial," kata Nabilah.
Hal senada juga disampaikan Nurhadi , Owner Graha Agung Perkasa, yang mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian perusahaannya terhadap lingkungan.
"Kami tergerak untuk melakukan kegiatan ini karena melihat banyaknya bencana alam yang terjadi belakangan ini," kata Nurhadi "Kami ingin mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga lingkungan agar terhindar dari bencana alam." harap Nurhadi.
Sementara itu , tak hanya penanaman mangrove , dalam kegiatan ini warga perumahan Wisata Semanggu juga diberikan edukasi dan simulasi kebakaran dri petugas pemadam kebakaran Surabaya , yang bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi kebakaran.
Simulasi ini digelar dalam rangka lomba PKK tingkat nasional yang mengusung tema "Madagaskar (gerakan keluarga sehat tanggap dan tangguh bencana)". Dimana kelurahan Wonorejo terpilih sebagai salah satu pilot project lomba ini di bidang penanggulangan bahaya kebakaran.
Dalam simulasi ini, warga dilatih untuk mengenali tanda-tanda bahaya kebakaran, cara memadamkan api dengan alat seadanya, dan cara menyelamatkan diri dari kebakaran.
"Kami ingin meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi kebakaran," kata Maskur SH MH, Camat Rungkut Kota Surabaya.
Sementara itu, Ari Hardini, Lurah Wonorejo, mengatakan bahwa Wonorejo dipilih sebagai pilot project lomba PKK tingkat nasional karena memiliki potensi bahaya kebakaran yang cukup tinggi.
"Dulu, di sini banyak alang-alang yang menjadi sumber api," kata Ari. "Namun, setelah dilakukan sosialisasi dan pelatihan, warga sudah lebih sadar akan bahaya kebakaran." pungkasnya.(Selvi Wang)
Editor : M Fakhrurrozi