Para nelayan yang mengevakuasi puluhan korban KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali, Rabu tanggal 2 juli 2025 lalu layak disebut sebagai pahlawan kemanusiaan. Mereka mendapat reward berupa uang tunai dan sembako sebagai bentuk penghormatan.
Sekitar 14 nelayan asal Dusun Pebuahan, Desa Banyu Biru, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Mendapat reward. Salah satu nelayan tersebut yaitu Lukman. Ia menjadi orang pertama yang berhasil menolong beberapa korban.
Saat itu, Lukman sedang berangkat memancing memakai perahu sampan kecil. Baru beberapa ekor ia dapat, sekitar pukul 03.30 WITA tiba-tiba terdengar jeritan meminta tolong.
Dari lampu senter yang terpasang di kepala, dirinya melihat ke arah tengah dan di sana tampak seorang pria terombang-ambing di tengah laut hanya memakai pelampung kecil yang terpasang di leher.
Setelah sampai di daratan dan mengamankan para korban yang ia tolong, ia mengabarkan peristiwa tersebut ke nelayan-nelayan lain.
Dengan rasa kemanusiaan yang tinggi, belasan nelayan langsung berangkat ke tengah Selat Bali dengan perahu masing-masing. Mereka berharap bisa menolong semakin banyak korban.
Dan benar saja. Belasan nelayan dari kampung tersebut berhasil membawa para korban KMP Tunu Pratama Jaya. Sebagian korban selamat, Beberapa dievakuasi dengan perahu nelayan dalam keadaan meninggal dunia.
Hakim, Saifullah dan 12 nelayan di kampung tersebut menerima reward atas aksi kemanusiaan yang mereka lakukan. Upaya penyelamatan mereka yang dilakukan dengan bertaruh nyawa berhasil menyelamatkan banyak korban.
Pada Jumat (18/07/2025) mereka mendapat reward dari Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Gerindra, Bambang Haryo Soekartono. Masing-masing nelayan mendapat hadiah mulai Rp 1 juta hingga 10 juta dan sembako.
Bambang Haryo menjelaskan, upaya para nelayan untuk menyelamatkan pada korban KMP Tunu Pratama Jaya adalah aksi kemanusiaan yang luar biasa. Mereka layak disebut sebagai "pahlawan kemanusiaan" dalam tragedi KMP Tunu Pratama Jaya.
Selain itu ia juga akan menyampaikan ke pihak terkait, seperti Basarnas, agar para nelayan ini bisa diangkat menjadi bagian dari tim penyelamat.
Handoko Khusumo
Editor : JTV Banyuwangi