Menu
Pencarian

Motif Belum Diketahui, Bocah 11 Tahun Nekat Gantung Diri di Kandang Sapi

Portaljtv.com - Senin, 22 Januari 2024 20:10
Motif Belum Diketahui, Bocah 11 Tahun Nekat Gantung Diri di Kandang Sapi
Masih diselidiki. Bocah 11 tahun nekat gantung diri di tiang kandang sapi. Polisi terus melakukan penyelidikan sesuai keinginan orang tua kandung korban.

BANYUWANGI - Seorang anak yang masih duduk di kelas lima Madrasah Ibtidaiyah(MI) di Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, ditemukan tewas gantung diri di kandang sapi, Senin(22/01/2024) pagi. Belum diketahui penyebab yang membuat EF(11) ini nekat mengakhiri hidupnya dengan cara tragis. Jasadnya ditemukan pamannya menggantung dengan seutas tali di tiang kandang sapi yang tak jauh dari rumahnya di Desa Sumber Kencono, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi.

Mengetahui leher keponakannya terlilit tali ini, membuat pamannya yang hendak memberi makan ternaknya, langsung berteriak histeris meminta tolong. Teriakan itu membuat warga langsung berdatangan dan menurunkan korban. Kejadian ini langsung dilaporkan ke pihak desa yang menghubungi polisi dan tim medis. Tim medis yang datang ke lokasi, langsung melakukan pemeriksaan dan menyatakan korban telah tewas.

Kematian EF ini membuat keluarganya histeris, karena tak mengetahui penyebab yang membuat bocah ini nekat mengakhiri hidupnya. Namun dari keterangan guru sekolahnya kepada penyidik, korban yang tinggal bersama paman dan bibinya, tampak murung, sehati sebelum ditemukan tewas.

Sebelumnya, korban tampak lebih ceria saat mengikuti proses belajar mengajar dalam kelas. Bahkan polisi telah memeriksa telepon genggam korban. Dari pemeriksaan telepon genggamnya, korban diketahui sering menonton konten anime di youtube. Dalam konten terakhir yang ditonton korban berjudul ‘Awalnya diremehkan lalu menaklukan iblis terkuat dan menjadi murid tak terkalahkan.

Baca Juga :   Dampak Laka, Kereta Api Pandalungan Alami Keterlambatan Kedatangan di Jember

Namun polisi tak mau gegabah menyimpulkan penyebab motif bunuh diri yang dilakukan korban. Untuk memastikan apa motif sebenarnya, polisi terus melakukan penyelidikan. “Meski paman sekaligus ayah angkat korban menolak proses autopsi, kami akan tetap melakukan pemeriksaan yang dilakukan tim medis RSUD Blambangan. Upaya ini dilakukan karena orang tua kandung korban yang tinggal di Kabupaten Ponorogo menghendaki anaknya di autopsy. Ini untuk keperluan proses penyelidikan Satreskrim Polresta Bantyuwangi tentang latar belakang kasus tersebut,”jelas Kompol Andrew Vega, Kasatreskrim Polresta Banyuwangi.

Sementara itu, proses autopsy akan dilakukan untuk menunggu kedatangan orang tua kandung korban dari Ponorogo. Hingga kini, Jenazah korban masih disimpan di ruang jenazah RSUD Blambangan.(Handoko Khusumo)

Editor : Y. Windarto





Berita Lain