NGAWI - Sudah menjadi kebiasaan setiap bulan Ramadan, sekelompok anak di Desa Tempuran, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi, mengisi waktu menjelang berbuka puasa dengan bermain meriam bambu. Tradisi ini terus berlanjut dari tahun ke tahun, menjadi bagian dari keceriaan Ramadan di desa tersebut.
Biasanya, lokasi permainan berada di jalan desa atau sekitar lingkungan masjid. Di tempat yang telah ditentukan, setiap anak menyiapkan meriam bambu mereka sendiri. Permainan ini dimainkan dalam dua kelompok dengan tetap menjaga jarak untuk memastikan keamanan. Saat semua meriam bambu mulai dibunyikan secara bergantian, suasana menjadi semakin meriah.
Suara dentuman dari meriam bambu terdengar bersahut-sahutan, disambut dengan sorakan gembira dari teman-teman yang lain. Semakin keras suara yang dihasilkan, semakin seru pula antusiasme anak-anak yang bermain. Meski permainan ini mengandalkan daya ledak dari bahan bakar karbit, para pemain tetap berada dalam pengawasan warga dewasa untuk menjaga keamanan dan keselamatan.
Bagi anak-anak di Desa Tempuran, permainan meriam bambu bukan sekadar hiburan, tetapi juga warisan tradisi yang sudah ada sejak lama. Kegiatan ini menjadi bagian tak terpisahkan dari suasana Ramadan, menghadirkan kebersamaan dan keceriaan di tengah masyarakat.
Editor : JTV Madiun