Akhir-akhir ini, semakin banyak orang yang menjadi catlovers (pecinta kucing). Pandemi dan kebijakan work from home (WFH) memicu rasa jenuh karena terbatasnya kegiatan sosial di luar rumah, sehingga banyak orang mencari teman berinteraksi di rumah, termasuk memelihara kucing, baik ras maupun domestik.
Semakin banyaknya pencinta kucing juga mendorong berkembangnya variasi jenis kucing, dari yang berbulu panjang hingga pendek, wajah pesek hingga moncong panjang. Contohnya, persilangan antara kucing Persia dan Siam menghasilkan kucing Himalaya yang memiliki tubuh dan bulu panjang seperti Persia, tetapi warna bulunya mirip Siam. Namun, persilangan ini tidak selalu berhasil sempurna—kadang ada kucing dengan gen resesif yang memiliki kondisi kesehatan rendah, seperti penyakit bawaan, kekebalan tubuh lemah, bahkan dislokasi tulang.
Catlovers perlu mengetahui tanda-tanda awal ketika kucing sedang tidak sehat. Biasanya, kucing yang sakit menunjukkan gejala seperti berdiam diri, tidak acuh, menjadi kurang aktif, berkurangnya nafsu makan dan minum, perubahan pada tekstur bulu yang menjadi kering atau kusam, serta sering muntah, bersin, atau drooling (air liur berlebih).
Selain itu, beberapa gejala yang lebih serius meliputi radang mulut, napas berbau tidak sedap, diare atau sembelit, perubahan warna dan tekstur kotoran, demam, hingga kejang atau gangguan saraf. Jika kucing menunjukkan gejala ini, catlovers bisa melakukan pemeriksaan awal pada hidung (untuk mendeteksi kekeringan atau lendir), pupil mata (apakah masih bereaksi normal), mulut, dan organ lain melalui palpasi (pemeriksaan dengan menekan bagian tubuh untuk merasakan organ di bawahnya).
Berikut beberapa langkah perawatan mandiri yang dapat dilakukan di rumah:
1.Sediakan Tempat Nyaman: Buatkan kotak bersih dengan alas kain atau handuk lembut agar kucing dapat beristirahat.
2.Pantau Asupan Makan dan Minum: Jika kucing enggan makan, suapi perlahan atau berikan makanan yang lebih encer, seperti bubur bayi atau kaldu ayam rebusan.
3.Perawatan Obat: Jika ingin memberi obat sendiri, pastikan dosis sudah sesuai dengan anjuran dari ahli. Cara pemberian obat ke kucing tidak boleh sembarangan; buka mulut kucing dan masukkan obat perlahan, atau bantu pijat tenggorokan agar obat tertelan dengan baik. Bisa juga memasukkan obat melalui celah antara gigi dan pipi dalamnya.
Jika kondisi kucing tidak membaik, segera bawa ke dokter hewan untuk penanganan lebih lanjut. Dengan perawatan yang tepat, catlovers bisa membantu kucing kesayangan pulih dengan aman dan nyaman di rumah. (*)
Editor : Iwan Iwe