Belakangan ini, perhatian dunia tertuju kepada China yang tengah dilanda kasus infeksi Human Metapneumovirus atau HMPV.
Tentunya, kasus ini menarik atensi dunia mengingat pandemik Covid-19 lalu juga bermula dan berasal dari China.
Dalam beberapa tahun terakhir, HMPV meningkat dengan gejalanya yang menyerupai flu atau seperti Covid-19.
Kementerian Kesehatan Indonesia menyatakan belum adanya kasus HMPV yang terdeteksi. Namun, masyarakat diminta waspada.
Baca Juga : Penjualan Tas Transparan Asal Kota Malang Tembus Pasar Sulawesi & Kalimantan
Maka dari itu, masyarakat perlu mengetahui apa HMPV dan bagaimana virus ini bisa terpapar ke dalam tubuh manusia.
Apa itu HMPV?
Melansir Newsweek, Human Metapneumovirus atau HMPV merupakan virus yang menyerang saluran pernapasan dan menimbulkan gejala seperti flu biasa.
Baca Juga : Kasus Covid-19 Kembali Meningkat, Wali Kota Surabaya Keluarkan SE
Virus ini memiliki dampak serius, terutama pada kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan individu sistem imun lemah dengan gangguan paru-paru tertentu.
HMPV dapat memicu komplikasi, seperti pneuomia hingga asma. Biasanya, virus ini aktif selama musim dingin hingga awal musim semi pada periode Desember–Maret.
Virus ini bisa menyebabkan gejala ringan hingga berat yang berhubungan dengan saluran pernapasan sehingga menyebabkan sulit bernapas.
HMPV pertama kali ditemukan oleh sekelompok peneliti di Belanda pada 2001.
Penelitian ini mengidentifikasi dalam sampel aspirasi nasofaring anak-anak yang mengalami infeksi saluran pernapasan akibat patogen yang tidak dikenal.
Bagaimana HMPV dapat menyebar?
HMPV biasanya menyebar dari melalui percikan dari batuk dan bersin, melalui kontak antarmanusia seperti berpelukan atau berciuman, dan melalui sentuhan pada permukaan dan benda-benda terkontaminasi virus.
Dengan penyebaran tersebut, virus bisa masuk ke mulut, hidung, atau mata. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, virus ini paling aktif pada akhir musim dingin hingga awal musim semi, serupa dengan flu biasa.
Gejala dan indikasi HMPV
Gejala HMPV mirip dengan flu biasa, termasuk batuk, demam, dan hidung tersumbat atau berair. Beberapa kasus dilaporkan dapat menyebabkan sesak napas.
Gejala tersebut bisa berkembang menjadi bronkitis hingga pneumonia. Penyakit ini lamanya bergantung pada tingkat keparahan gejala yang dialami.
Meski demikian, tingkat gejala dan indikasi seseorang terkena HMPV serupa dengan flu biasa yang terjadi di masyarakat.
Cara pencegahan HMPV
Centers for Disease Control and Prevention atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat merekomendasikan beberapa cara pencegahan HMPV.
- Sering mencuci tangan dengan sabun dan air
- Hindari menyentuh wajah dengan tangan yang belum dicuci
- Hindari kontak dekat dengan orang yang sedang sakit
Sementara, untuk seseorang yang sudah terindikasi terkena HMPV dengan gejala seperti flu disarankan melakukan pencegahana sebagi berikut.
- Sering-sering mencuci tangan dengan sabun dan air
- Menutup menutup mulut saat batuk atau bersin
- Hindari berbagi gelas dari peralatan makan dengan orang lain
- Hindari berciuman dengan orang lain
Untuk mencegah penularan menyebar, seseorang yang terinfeksi HMPV diharapkan tetap tinggal di rumah hingga sembuh.
Dengan berkembangnya HMPV, masyarakat diimbau untuk tetap waspada terkait virus ini dan mengetahui gejala dan penangannya.
Kemenkes juga telah melakukan langkah antisipasi dengan langkah-langkah memantau pintu-pintu masuk negara, termasuk pengawasan karantina kesehatan jika seseorang melakukan perjalanan internasional.
Editor : Khasan Rochmad