MALANG - Pertandingan sepak bola putra antara Kota Malang melawan Kabupaten Bojonegoro di Lapangan Universitas Negeri Malang, Minggu (22/6/2025), diwarnai kericuhan. Usai menelan kekalahan 2-0, sejumlah pemain Bojonegoro mengamuk hingga terjadi insiden pemukulan terhadap pemain lawan. Akibatnya, tiga pemain Kota Malang dan satu pemain Bojonegoro diganjar kartu merah oleh wasit.
Laga berlangsung panas sejak menit awal. Kedua tim saling jual beli serangan, namun Kota Malang unggul lebih dulu melalui eksekusi penalti Galang Saputra. Tertinggal satu gol, Kabupaten Bojonegoro mencoba meningkatkan intensitas serangan. Namun, celah di lini belakang dimanfaatkan Rizky Rivaldo yang berhasil menggandakan keunggulan Kota Malang menjadi 2-0. Skor ini bertahan hingga babak pertama usai.
Memasuki babak kedua, pertandingan berjalan dalam tensi tinggi. Kabupaten Bojonegoro berusaha mengejar ketertinggalan, namun tidak berhasil mencetak gol. Menjelang akhir laga, emosi memuncak dan kericuhan tak terhindarkan. Salah satu pemain Bojonegoro melayangkan pukulan ke pemain Kota Malang.
Wasit kemudian mengeluarkan empat kartu merah, masing-masing tiga untuk pemain Kota Malang dan satu untuk pemain Bojonegoro. Hingga peluit panjang dibunyikan, skor tetap 2-0 untuk kemenangan Kota Malang. Hasil ini memastikan langkah Kota Malang ke babak delapan besar Porprov IX Jawa Timur.
Baca Juga : Gagal Lolos 8 Besar, Suporter Deltras Ngamuk dan Pukul Pemain Persibo
Manajer tim Kota Malang mengaku menyayangkan atas kericuhan yang terjadi. Manajemen berjanji kejadian serupa tidak akan terulang di masa depan, karena dampak yang merugikan.
“Saya sudah mengkhawatirkan hal ini karena melihat semangat yang membara dari anak-anak, tetapi untuk pertandingan selanjutnya, kami manajemen dan tim pelatih tidak mau hal ini terjadi lagi,” ujar Hengky bayu Firmansyah, manajer tim Kota Malang. (Rafelina Rosa)
Editor : M Fakhrurrozi