TRENGGALEK - Sarinah (75), seorang penjual jamu dan keripik keliling asal Desa Ngetal, Kecamatan Pogalan, Kabupaten Trenggalek, akhirnya mewujudkan impiannya untuk menunaikan ibadah haji pada tahun 2025. Perjuangan panjangnya mengumpulkan biaya haji dari berjualan jamu dan keripik pun berbuah manis.
Setelah pensiun sebagai pegawai tata usaha di salah satu SMK di Trenggalek pada 2007, Sarinah memulai usaha kecil-kecilan dengan berjualan jamu dan keripik keliling. Dengan penghasilan Rp50 ribu hingga Rp80 ribu per hari, ia tekun menyisihkan uang untuk mendaftar haji pada 2012.
"Alhamdulillah, setelah bertahun-tahun menabung, akhirnya saya bisa terdaftar sebagai calon jemaah haji," ujar Sarinah.
Awalnya, ia dijadwalkan berangkat pada 2022, namun pandemi COVID-19 memaksa penundaan keberangkatannya.
Baca Juga : Penuhi Nazar Gus Barra-Rizal Menang, Penjual Jamu di Mojokerto Gratiskan Dagangannya
Sarinah akan berangkat ke Asrama Haji Surabaya pada 2 Mei 2025 dan melanjutkan penerbangan ke Tanah Suci pada 3 Mei 2025. Menjelang keberangkatan, ia memutuskan untuk berhenti berjualan selama dua pekan guna menjaga stamina dan kesehatan.
"Saya ingin kondisi fisik benar-benar prima saat menjalankan ibadah haji nanti," katanya.
Kisah Sarinah menjadi bukti bahwa tekad kuat dan kesabaran mampu mengantarkan seseorang meraih impian, sekalipun dimulai dari usaha kecil. Perjalanan hidupnya mengajarkan bahwa tidak ada yang mustahil jika diiringi dengan kerja keras dan doa.(Hammam Defa)
Editor : JTV Kediri