KEDIRI - Misteri tewasnya Femala Purwiko Sari (45) dan Yuyen Febryana Sari (44), kakak beradik asal Desa Rembang, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, mulai terungkap. Polisi memastikan tidak ada tanda kekerasan pada keduanya.
“Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Diduga kuat meninggal dunia akibat sakit,” ujar AKP Agung Saifudin, Kapolsek Ngadiluwih.
Dugaan meninggal dunia akibat sakit dibenarkan Yuyun, kerabat korban. Menurutnya, Femala Purwiko Sari mengidap penyakit asam lambung akut.
“Kakaknya Femala ini memang memiliki penyakit asam lambung akut dan pernah operasi. Jadi, kakaknya ini meninggal terlebih dahulu. Sejak kakaknya meninggal, adiknya Yuyen tidak berani keluar rumah hingga ikut meninggal dunia,” terangnya.
Yuyun mengungkapkan bila kakak beradik ini jarang keluar rumah.
“Terakhir keluar rumah sekitar empat bulan lalu saat takziyah ke budhenya yang meninggal dunia. Sejak itu, tidak keluar rumah. Tapi awalnya, lampu menyala. Namun, dua minggu terakhir, lampu dimatikan,” paparnya.
Yuyun mengungkapkan bila kakak beradik ini lulusan dari perguruan tinggi. Sang kakak Femala lulusan Unair dan Yuyen, lulusan ITS.
Sebelumnya, warga Desa Rembang, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, digemparkan dengan penemuan dua jenazah perempuan, Minggu (5/1/2025).
Keduanya adalah kakak beradik Femala Purwiko Sari (45) dan Yuyen Febryana Sari (44). Saat ditemukan, keduanya dalam kondisi membusuk. Terbongkarnya penemuan ini saat seorang pencari rumput mencium aroma busuk dari dalam rumah korban. Kejadian ini langsung dilaporkan ke perangkat desa dan diteruskan ke Polsek Ngadiluwih. (*)
Editor : M Fakhrurrozi