MAKKAH - Kloter JKG 01 dari Embarkasi Jakarta-Pondok Gede tiba di Makkah pada Sabtu (10/5) siang dan langsung disambut meriah di Hotel Al Ghadeer. Rombongan yang terdiri dari 380 jemaah haji ini tiba sekitar pukul 14.05 Waktu Arab Saudi, setelah menempuh perjalanan darat selama 6–7 jam dari Madinah. Kedatangan mereka menjadi penanda dimulainya fase pendorongan gelombang pertama jemaah haji Indonesia dari Madinah ke Makkah. Hari ini, total tujuh kloter dengan 2.864 jemaah diberangkatkan menggunakan 73 bus.

Suasana hangat dan penuh semangat menyambut rombongan JKG 01. Balon merah-putih menghiasi pintu masuk hotel, air zamzam dibagikan, dan hadiah kecil diserahkan kepada para jemaah sebagai bentuk sambutan.

“Di sini oleh syarikat penyedia layanan disambut dengan cukup meriah, dengan bunga, dengan jamuan-jamuan, bahkan juga dengan selawatan yang membuat jamaah kita itu merasa seperti di rumah sendiri,” ujar Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Muchlis Hanafi.

Penyambutan ini juga dihadiri langsung oleh Konsul Jenderal RI di Jeddah, Konsul Haji, dan jajaran Kementerian Agama. Selama di Makkah, kloter JKG 01 akan dilayani oleh syarikah Dhuyuf Al-Baits.

Baca Juga :   30 WNI Termasuk Asal Madura Nekat Berhaji Pakai Visa Ziarah, Terancam Dideportasi dan Denda Rp 448 Juta

Muchlis memastikan bahwa seluruh jemaah tiba dalam kondisi baik dan telah mengenakan pakaian ihram sejak dari Madinah. Mereka akan menjalani umrah wajib setelah istirahat.

Muchlis mengingatkan agar para jemaah tetap waspada, menjaga stamina, serta mematuhi aturan selama berada di Arab Saudi. Salah satunya, membawa selalu kartu identitas Nusuk.

“Kami menghimbau kepada jamaah haji yang sudah datang di Makkah ini. Pertama tentu harus memperhatikan regulasi yang ada di Arab Saudi. Terutama Nusuk itu jangan sampai tertinggal karena itu identitas jemaah selama di sini,” tegas Muchlis.

Ia juga mengingatkan jemaah memperhatikan suhu panas yang mulai meningkat di Makkah. Saat puncak haji nanti, suhu diperkirakan mencapai 46 hingga 48 derajat Celsius.

“Perhatikan juga faktor cuaca yang sekarang sudah mulai agak panas. Aktivitas di luar itu bisa dibatasi demi menjaga stamina mereka selama berada di Makkah,” ujarnya.

Terkait pelaksanaan umrah wajib, Muchlis menyebut bahwa hal itu akan diatur fleksibel oleh masing-masing ketua rombongan sesuai kesiapan jemaah.

“Umrah wajibnya nanti diatur berdasarkan kesiapan jamaah. Setelah perjalanan 6–7 jam, mereka beristirahat dulu. Nanti akan diatur oleh masing-masing kelompok.”

Dengan tibanya kloter pertama di Makkah, seluruh layanan akomodasi, konsumsi, dan ibadah haji 2025 kini mulai bergerak penuh. PPIH berharap semangat jemaah tetap terjaga dan seluruh proses ibadah berjalan lancar hingga puncak haji nanti.(Dhimas Ginanjar)