JAKARTA - Indonesia kembali kehilangan salah satu putri terbaiknya di dunia seni. Titiek Puspa, musisi legendaris yang sepanjang hidupnya mendedikasikan diri bagi dunia hiburan Tanah Air, meninggal dunia pada Kamis (10/4/2025) pukul 16.25 WIB di Rumah Sakit Medistra, Gatot Subroto, Jakarta.
Kabar duka ini dibagikan oleh manajer Titiek Puspa, Mia. Sebelumnya, Titiek sempat dirawat intensif akibat pendarahan otak kiri usai menjalani proses syuting pada 26 Maret 2025.
Doa dan penghormatan terus mengalir dari berbagai kalangan, mulai dari sesama seniman, pejabat negara, hingga masyarakat luas yang tumbuh dan hidup bersama lagu-lagunya.
Helmy Yahya, tokoh publik menyampaikan kesedihan mendalam melalui akun Threads miliknya, "Saya bersaksi beliau orang baik. Terimalah beliau di sisi-Mu, ya Allah. Ratusan karyamu akan tetap abadi dan mewarnai hari-hari kehidupan kami. Al Fatehah."
Soimah, artis dan penyanyi serba bisa, turut mengungkapkan kepergian sosok yang sangat ia hormati lewat akun media sosialnya. "Selamat jalan Eyang Titiek Puspa," tulisnya.
Duta Besar RI untuk Kazakhstan dan Tajikistan, Fadjroel Rachman, juga menyampaikan rasa duka yang mendalam melalui media sosial, "Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Turut berdukacita. Alfatihah untuk almarhumah #TitikPuspa."
Titiek Puspa adalah sosok yang tak tergantikan dalam sejarah musik Indonesia. Artis yang bernama lahir Sudarwati pada 1 November 1937, bukan hanya penyanyi, tetapi juga pencipta lagu, aktris, dan penulis. Lebih dari enam dekade, ia mengabdikan hidupnya pada seni dan budaya.
Kariernya bermula setelah memenangkan ajang kontes menyanyi Bintang Radio di Semarang pada 1954, hingga bergabung dengan Orkes Studio Jakarta. Dedikasi dan konsistensinya pada dunia seni menunjukkan sosoknya sebagai seniman sejati. Selain musik, Titiek Puspa telah membintangi puluhan judul film dan serial.
Sebagai pelantun lagu abadi seperti Kupu-Kupu Malam, Bing, Bimbi, dan Marilah Kemari, karya-karya Titiek Puspa telah menjadi bagian dari ingatan kolektif bangsa. Lirik-liriknya menyuarakan cinta, kesedihan, dan harapan, menjangkau lintas generasi dan tak lekang oleh waktu. Kepergiannya bukan hanya kehilangan bagi dunia hiburan, tetapi juga duka bagi budaya Indonesia.
Selamat jalan, Titiek Puspa..
Editor : A. Ramadhan