MOJOKERTO - Masjid Darussalam yang terletak di pinggir jalur provinsi Jawa Timur tepatnya di desa Gemekan kecamatan Sooko menjadi salah satu masjid ikon bagi kabupaten Mojokerto. Masjid Darussalam yang dibangun dengan Ornamen jawa Majapahit dan Timur Tengah ini telah menjadi salah satu lokasi wisata religi di bumi Majapahit di kabupaten Mojokerto.
Bangunan masjid Darussalam yang dibangun diatas lahan seluas 1,2 hektar ini berlantai dua dengan lebar 16 meter dan panjang 37 meter dengan kapasitas 5000 jamaah.
Direnovasi sejak tahun 2007 lalu diatas lahan bangunan masjid lama yang merupakan peninggalan dari bupati pertama kabupaten Mojokerto Kromodjojo Adi Negoro III.
Sebelumnya masjid ini sudah ada sejak jaman kolonial Belanda dan dibangun sejak tahun 1983. Hal ini sesuai dengan prasasti pembangunan masjid yang terpasang di dalam masjid. Meski telah usang, namun hingga kini prasasti masih terus melekat di dinding masjid.
Muhammad Mansyur takmir masjid Darussalam menyampaikan tak hanya sebagai tempat ibadah, Masjid Darussalam merupakan saksi bisu perjuangan para panji-panji Islam saat melawan penjajah. Di tempat ini, dulu acap kali digunakan untuk berkumpul para kiai untuk mengatur strategi melawan penjajah Belanda. Baik sebelum perang kemerdekaan maupun sesudahnya.
Masjid Darussalam ini memiliki kontruksi dan desain bangunan masjid yang tidak meninggalkan konsep masjid lama yaitu konsep budaya Jawa dengan ornamen Jawa Majapahit dan Timur Tengah yang membuat masjid Darussalam terlihat megah dan indah.
“ Di dalam masjid Agung Darussalam terdapat 45 pilar yang terdiri dari 20 pilar yang mengelilingi bangunan masjid dan 15 pilar utama yang berada diantara dua kubah masjid dengan ornamen kayu jati yang berukiran Surya Majapahit”, jelas Muhammad Mansyur lagi.
Muhammad Mansyur menambahkan sedangkan di sekitar mimbar dan tembok masjid terdapat ornamen Timur Tengah yang dipaduhkan hiasan kaligrafi Arab.
Dengan konsep dan ornamen Jawa Majapahit dengan Timur Tengah, masjid Agung Darussalam yang terletak di desa Gemekan, Sooko ini yang juga memiliki beduk terbesar di tingkat nasional ini telah menjadi salah satu lokasi religi dan masjid agung sertra ikon di bumi Majapahit kabupaten Mojokerto. (Aminudin Ilham)
Editor : Ferry Maulina